MADIUN, SMNNews.co.id – Lima kelompok tani (klomtan) di Madiun, mengaku kena prank program bantuan sapi dari hasil jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) DPR RI. Bantuan itu ternyata batal kendati pengurus klomtan sudah merogoh kocek untuk persiapan kandang dan biaya transportasi serta administrasi.
Bantuan sapi itu semula dijanjikan turun tahun 2021 lalu namun ternyata tak ada. Bantuan itu merupakan Jasmas hasil reses anggota DPR RI Dapil Jatim 8. Bantuan yang dijanjikan berupa 100 ekor sapi, terbagi untuk lima kelompok tani (klomtan).
“Ternyata bantuannya tidak jadi diberikan, di wilayah Madiun tidak ada yang terealisasi. Kami serasa di-prank. Ruwet ini,” ungkap Arifin, Ketua Klomtan Tani Mulyo, Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo.(16/1/2022).
Arifin mengaku sudah menghabiskan dana jutaan untuk perbaikan kandang, termasuk pengurusan administrasi dan syarat lain untuk bisa menerima bantuan yang dijanjikan. Dia mengaku kecewa karena pemberitahuan pembatalan dilakukan pasca semua pengurusan yang menelan dana itu, dilakukan para pengurus klomtan.
“Saya habis puluhan juta mas, buat perbaikan kandang, buat wira-wiri verifikasi macam-macam persyaratan. Kelompok lain di Kecamatan Kebonsari malah habis Rp50 juta sampai Rp60 juta,” ungkapnya.
Kepastian bahwa bantuan itu batal, sudah disampaikan Dirjen Pertanian melalui zoom. Dijelaskan pula saat zoom meeting itu, batalnya program bantuan ternak disebabkan suplier tidak bisa memenuhi sapi yang harus disediakan.
Perasaan kecewa yang disampaikan pengurus klomtan, ditanggapi adem ayem oleh dinas terkait di Kabupaten Madiun.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Bagus, mengatakan bahwa pemkab hanya sekadar fasilitator dan tidak tahu-menahu perihal gagalnya bantuan sapi dari program Jasmas tersebut.
“Kemarin, saat terakhir zoom itu tidak melibatkan kami, kami ini hanya fasilitator saja, lebih jelasnya tanya ke kelompok taninya langsung,” tukas Bagus.
Sampai kini, klomtan yang mengaku kena prank oknum wakil rakyat, belum mendapat kejelasan akankah bantuan sapi itu dapat terealisasi tahun 2022 ini. (penulis : Dodik Eko P)