NGAWI, SMNNews.co.id – Warna-warninya seragam untuk siswa dari tingkatan SD, SMPdan SMA/SMK, sering dijumpai di berbagai daerah, tak terkecuali di Ngawi.
Namun, banyak yang melupakan bahwa seragam untuk siswa tingkat SMA/SMK, sebenarnya hanya ada 3 jenis. Ketiganya hanyalah abu-abu putih, seragam pramuka dan batik khas daerah.
“Adanya seragam batik juga karena adanya edaran gubernur, sekaligus ajang promosi potensi daerah,” ujar Supardi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim, wilayah Ngawi-Madiun.
Diakui oleh Supardi, hampir semua SMA/SMK menerapkan tambahan seragam siswa di luar 3 jenis kerentuan tersebut. Hal ini misalnya untuk seragam olahraga atau lainnya. Alasan sekolah selama ini demi kebaikan siswa-siswi mereka.
“Seragam wajib siswa SMA/SMK sebenarnya hanya ada 3 jenis, abu-abu putih, Pramuka dan batik daerah, seragam olahraga maupun lainnya, hanya tambahan. Tetapi selama positif dan tidak ada keberatan masyarakat, ya tidak apa-apa,” ungkap Supardi.
Dinas Pendidikan Jatim juga menegaskan, sekokah tidak boleh untuk ajang bisnis termasuk untuk buku maupun seragam.
Namun, secara teknis, agar warna dan bahan kain seragam bisa sama, pembelian dilakukan kolektif melalui koperasi sekolah.
Beberapa seragam tambahan di luar ketiga jenis yang diwajibkan, turut menjadikan bervariasinya angka rupiah yang harus dibayar oleh orangtua siswa saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK.
Di Kabupaten Ngawi, seragam tambahan yang selama ini diterapkan untuk siswa SMA/SMK, diantaranya seragam olahraga dan setelan warna krem. (ari)
