BLITAR, SMNNews.co.id – Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Blitar membuat Pandu Digital pada setiap desa. Di selenggarakan yang diadakan pada Kampung Coklat, kegiatan tersebut berisikan kegiatan seminar dan workshop.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan program pandu digital serta, peran orang yang ditunjuk sebagai pandu, pada Rabu (03/11/2021).
Pada kegiatan pembekalan materi pandu digital, Diskominfo mengajak relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Kabupaten Blitar. Pada program tersebut nantinya ada seorang yang sudah di tunjuk sebagai pandu yang akan terjun langsung ke desa-desa, untuk mendigitalisasi layanan serta mencatat informasi tentang potensi yang dimiliki desa.
“Pembentukan pandu digital ini sebenarnya sudah di bentuk kemarin. Kalau hari ini adalah kegiatan seminar dan workshop untuk para relawan pandu digital tentang pembagian tugas yang nantinya akan di lakukan ketika mereka sudah terjun langsung ke desa”, kata Kepala Diskominfo Kabupaten Blitar, Eko Susanto.
Kepala Diskominfo mengatakan program pandu digital tersebut nantinya akan menjadi pionir perubahan pada desa. Dan orang yang sudah di tunjuk sebagai pandu nantinya akan memberikan masukan pada pemerintah desa akan pentingnya digitalisasi di desa mereka.
Pelayanan itu mulai dari digitalisasi administrasi desa yang dibuat digital untuk mempercepat birokrasi agar menjadi lebih cepat. Kemudian produk dari desa nantinya akan di promosikan secara digital, yang nantinya akan dijual di marketplace online.
“Selain pemasaran UKM desa yang sistemnya menjadi marketing online. Begitupula di bidang wisata juga harus dipromosikan online, seperti wisatawan bisa memesan homestay atau membeli paket wisata dari rumah dengan sistem online ini”, ungkap Eko Susanto.
Harapan Kepala Diskominfo Eko Susanto, dengan adanya kerjasama dengan relawan dari pandu digital ini bisa membantu masyarakat desa tentang betapa pentingnya teknologi digital di era modern seperti sekarang. Apalagi di masa pandemi masyarakat sangat bergantung pada teknologi. (adv/kmf)
Penulis: Dani Elang Sakti
