NGAWI, SMNNews.co.id – Ratusan anak di Kabupaten Ngawi tercatat harus menjadi yatim, piatu bahkan yatim piatu, karena orangtuanya meninggal akibat terpapar Covid-19.
Dinas Sosial Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat sampai pekan ketiga bulan September 2021, ada 155 anak telah kehilangan orangtua karena Covid-19.
“Usia anak yang kami catat ini terhitung yang masih harus bersekolah, jadi pada usia nol sampai 18 tahun,” ungkap Tri Pujo Handono, pelaksana harian Kepala Dinas Sosial Ngawi.
Saat ini, data ratusan anak tersebut akan segera diusulkan untuk mendapat bantuan sosial tunai dari Pemprov Jawa Timur. Jumlah BST ini dijanjikan Ro200 ribu per bulan untuk setiap anak.
“Informasi dari Pemprov, bantuan akan diterimakan mulai Oktober 2021, tetapi kepastiannya masih mennggu. Sekarang ini kami hanya memberikan data dulu ke provinsi,” ungkap Tri Pujo.
Bantuan Dinsos Jatim itu rencananya akan dikucurkan mulai Oktober-Desember mendatang. Sedangkan mulai Januari 2022 akan dimasukkan pula anak-anak lain yang harus kehilangan orangtua di masa pandemi, kendati bukan karena terpapar Covid-19.
Menurut Tri Pujo, anak-anak yatim meskipun orangtuanya tidak meninggal karena Covid-19, datanya juga diminta Pemprov Jatim. Mereka juga dijanjikan santunan yang sama tetapi baru akan dimulai Januari 2022.
Jumlahnya sampai sekarang ada 208 anak dengan kategori usia nol sampai 18 tahun,” tutur Tri Pujo.
Beberapa program untuk menangani anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19, sudah dilakukan di Ngawi. Namun, permasalahan masa depan mereka belum tentu tuntas teratasi, terutama dlaak hal biaya hidup dan pendidikan.
Beberapa bantuan sebenarnya telah dilakukan untuk anak korban Covid-19. Bantuan itu misalnya Latihan Dukungan Psikososial (LDP) dari Dinsos Provinsi, bingkisan sembako dan pengangkatan orangtua asuh dari program Polri. ***