BANYUWANGI, SMNNews.co.id – Siswa SMK Negeri 1 Pelayaran Kalipuro, Banyuwangi menjadi korban penganiayaan para seniornya.
Salah satunya Siswa SMK Negeri 1 Pelayaran tersebut yang berinisial T (16) mengaku dianiaya seniornya dikarenakan adanya laporan salah satu temannya yang merasa kehilangan uang, Akhirnya semua siswa kelas 1 diberikan hukuman.
Dari pengakuan T saat dikonfirmasi oleh beberapa awak media dirinya saat ini merasa tidak nyaman untuk masuk sekolah kembali. Berawal adanya laporan temannya kehilangan uang, ia menerima hukuman dari seniornya hari selasa 25 Januari 2022 kemarin yang dialami sangat berlebihan.
“Awal saya disuruh push up dihalaman sekolah dengan cuaca terik panas matahari kira – kira pada jam satu siang lalu di pukul tinju, di tendang dan terakhir punggung saya di sabet pakai pipa paralon, sehingga sekarang saya merasa tidak nyaman hendak masuk sekolah ya,” terangnya.
Kasus penganiayaan siswa SMK Negeri pelayaran kalipuro mendapat perhatian langsung dari Sekjen Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC – PPA) Veri Kurniawan. Dihadapan awak media mengatakan bahwa tindakan senioritas, terhadap yuniornya dengan melakukan tindakan kekerasan fisik sudah tidak jamannya lagi dan bentuk pengawasan pendidikan harus lebih ditingkatkan.
Menurut veri selaku Tim TRC PPA, persoalan yang menimpa adik kita berinisial (T) yang mengalami kekerasan fisik dan diduga dilakukan oleh seniornya itu adalah perbuatan yang tidak benar.
“Mengingat yang melakukan kekerasan juga masih anak dibawah umur, bagaimana pengawasan pihak sekolah selama ini,” terang Veri.
Jadi hari ini, masih kata Veri pada tanggal 26 Januari 2022 orangtua ( T) bersama TRC PPA mendatangi polresta Banyuwangi untuk membuat aduan terkait dugaan tindakan kekerasan fisik yang diduga dialami oleh siswa siswi kelas 1 berjumlah kurang lebih 50 anak yang salah satu korban adalah ( T).
“Pihak sekolah harus bertanggung jawab sepenuh nya akan persoalan ini. Tindakan senioritas pada saat memberikan hukuman kepada yuniornya dengan kekerasan fisik sudah tidak jaman lagi, dan harus ditiadakan. Dengan kejadian yang menimpa (T), saya berharap tidak terjadi di sekolah atau tempat belajar mengajar lain,” pungkasnya.
Sementara itu Plt. kepala sekolah SMK Negeri 1 Pelayaran saat ditemui di sekolah sedang tidak ada di tempat. (rica)