MADIUN, SMNNews.co.id – Selaku mitra Kartu Prakerja, Yayasan Pendidiakan Fitri Al Baasitu berkolaborasi menggandeng Universitas Merdeka (Unmer) Madiun mengadakan kuliah umum tentang program cetusan Presiden Jokowi tersebut.
Dengan tema, Misi Ganda Program Kartu Prakerja di Masa Pandemi, kegiatan tersebut bertempat di Gedung Seminar Bhirawa Anoraga Unmer Madiun, Senin (5/9/2022) dengan dihadiri Denni Puspa Purbasari, selaku Direktur Eksekutif Pelaksana Kartu Prakerja (PMO).
Kuliah umum dalam program kartu prakerja tersebut diikuti 100 mahasiswa dari seluruh fakultas diantaranya, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
“Selaku mitra resmi prakerja, kami sangat berterima kasih karena berkesempatan dengan pihak kampus Unmer memberikan penjelasan tentang kartu prakerja. Kami berkomitmen untuk meningkatkan skill angkatan kerja masa kini” Ungkap, Fitri Wahyuningsih selaku pimpinan Yayasan Pendidikan Fitri Al Baasitu.
Baca Juga : Warga Binaan Lapas Kelas 1 Madiun Produksi Ribuan Roti, Penuhi Pesanan dari Ponpes Temboro
Sementara itu, Luluk Sulistyo Budi selaku Rektor Unmer Madiun menyampaikan harapannya agar mahasiswa Universitas Merdeka Madiun bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu 6 bulan setelah lulus.
“Semoga tidak hanya 6 bulan, namun juga 3 bulan bahkan sebelum wisuda mahasiswa-mahasiswa Unmer Madiun bisa mendapatkan penghasilan. Dengan adanya program peningkatan skill lewat kartu prakerja, kami berharap para mahasiswa ini nantinya menjadi lulusan yang kompeten, dan juga berkarakter,” Kata Luluk Sulistyo Budi
Dalam pemaparannya, Direktur Eksekutif Pelaksana Kartu Prakerja (PMO)
Denni Puspa Purbasari tidak hanya menyampaikan materinya namun juga menceritakan pengalamannya ketika masih menjabat sebagai Staff Khusus Presiden di era Wakil Presiden Boediono.
“Hikmah hidup didapatkan ketika kita mau belajar dan mau rendah hati. Dengan pengalaman saya pernah menjadi Staff Khusus. Pada era pemerintahan Jokowi Periode kedua ini, saya langsung ditarik menjadi pimpinan pelaksana kartu prakerja,” tutur Denni Puspa Purbasari, perempuan dengan gelar Doktor dari Amerika tersebut.
Baca Juga : Polres Madiun Kota Amankan 12 Orang Pasca Bentrokan Antar Masa di Kota Madiun
Menurut Denni Puspa Purbasari, Program Prakerja awalnya mendapatkan cemooh dari berbagai kalangan, bahkan sempat dilabeli dengan Menggaji Pengangguran.
“Program yang saat itu dicemooh besar-bersaran dengan label “Menggaji pengangguran” perlu koordinasi, sharing pendapat untuk mewujudkan pelayanan 2 juta angkatan kerja se-Indonesia demi Indonesia maju.
Denni Puspa tidak hanya menceritakan program bantuan kartu prakerja secara sistematik. Dia juga mengajak para mahasiswa yang nanti sudah lulus bisa mencipatkan perubahan untuk Indonesia.
“Kita tidak lagi membicarakan suku bangsa ataupun latar belakang. Tidak ada yang namanya orang Jawa, orang hukum, orang teknik. Semuanya bersatu padu melayani dengan hati membantu masyarakat, berpikirlah besar untuk mewujudkan impian,” tutupnya. (dodik eko)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!