HomeBERITAAPBD Ngawi Dikocok Ulang, Baru 5 Proyek yang Selesai Lelang Tender

APBD Ngawi Dikocok Ulang, Baru 5 Proyek yang Selesai Lelang Tender

Mamik Subagyo, Kepala UKPBJ Ngawi, membenarkan bahwa baru 5 proyek tekontrak.

NGAWI, SMNNews.co.id – Fokus penghitungan kembali (refocusing) anggaran di Ngawi untuk penanganan Covid-19, membuat sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tidak berkutik.

Refocusing anggaran di Ngawi mencapai Rp 57,2 persen. Berbagai rencana membangun dan menyusun program di kabupaten yang menempati urutan keenam termiskin se-Jatim tahun 2020 ini pun harus pudar.

Sampai kini baru ada 5 proyek yang usai lelang tender dan kontraknya berhasil ditandatangani. Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Ngawi, baru menerima 42 paket tender dengan nilai Rp114,857 miliar.

Menurut Mamik Subagyo, Kepala UKPBJ Ngawi, sebelum ada refocusing, diprediksi hampir 200 paket bisa dilelangkan. Di bulan April, biasanya sudah masuk ratusan rencana lelang proyek ke UKPBJ, namun sekarang hanya 42 paket saja.

“Sampai saat ini, baru masuk 42 paket tender senilai Rp114 M lebih. Dari data itu, ada 5 paket tender yang sudah tanda tangan kontrak. 10 paket belum kita umumkan dan sisanya masih tahap pelelangan,” ungkap Mamik, (15/4/2021)

Proyek-proyek yang menunggu diumumkan misalnya, rekonstruksi Jalan Plangkidul-Jatigembol senilai Rp7,93 M. Selain itu juga akan dilelangkan proyek rekonstruksi Jalan Campurasri-Sembung senilai Rp7,529M.

Kabupaten Ngawi juga berencana melelang proyek terkait penanganan kesehatan. Diantaranya, pembangunan Puskesmas Geneng dengan dana Rp4,58M dan Gedung Instalasi Bedah Sentral (Tahap I) RSUD dr Soeroto bersumber dana BLUD sebesar Rp16,038 M
.
“Sudah ditayangkan pula lelang Pembangunan Puskesmas Mantingan senilai Rp9,5 M,” ungkap Mamik.

Khusus di kecamatan paling barat Ngawi ini, akan dilakukan lelang belanja modal Pembangunan Kesehatan RS Mantingan dibiayai DAK senilai Rp30 miliar.

Beberapa paket tender yang belum ditayangkan, juga disebabkan selama ini menunggu review dari Inspektorat, khususnya yang berbiaya tinggi.

Sementara itu, beberapa kepala OPD mengaku kesulitan menentukan kembali prioritas program mereka setelah diperintahkan mengocok ulang anggaran karena refocusing ke penanganan Covid-19 mencapai 57,2 persen.

Sebagian besar OPD mengaku tak berkutik dan tidak memiliki kegiatan berarti di tahun ini, akibat refocusing tersebut. (ari)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Asahan Resmikan Kantor DPD IPK Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bupati Asahan H. Surya, BSc meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Asahan yang berada di Komplek Graha...

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Halal Bihalal dan Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar tahun 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten...

Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 Mulai Disosialisasikan, Ini Kata Pj Bupati Jombang!

JOMBANG, SMNNews.co.id - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 di pendopo Kabupaten Jombang pada Selasa...