HomeBERITAAtasi Rendahnya Mutu Literasi, NU Circle Kembangkan Sinergi Pentahelix

Atasi Rendahnya Mutu Literasi, NU Circle Kembangkan Sinergi Pentahelix

Ketua Umum NU Circle, Gatot Prio Utomo (tiga dari kiri), mengupayakan sinergi pentahelix melibatkan lima elemen kunci yaitu masyarakat, dunia usaha dan industri, akademisi, pemerintah, dan media.

JAKARTA, SMNNews.co.id – Mengatasi rendahnya mutu literasi numerasi di Indonesia, jaringan masyarakat profesional santri NU Circle, menggerakkan sinergi pentahelix.

Sinergi pentahelix melibatkan lima elemen kunci yaitu masyarakat, dunia usaha dan industri, akademisi, pemerintah, dan media.

Rendahnya mutu literasi numerasi di Indonesia tidak bisa hanya diatasi oleh pemerintah. Hal ini juga terbukti dengan rapor literasi Indonesia masih sama seperti kondisi 20 tahun silam.

“Semua pihak harus bersinergi, bersama-sama, bergandengan tangan memperbaiki rendahnya kompetensi literasi anak Indonesia,” tegas Ketua Umum NU Circle, Gatot Prio Utomo, di Jakarta, Selasa (21/6).

Seperti diketahui, hasil skor Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018 yang diumumkan tahun 2019 kembali menempatkan posisi Indonesia pada peringkat yang rendah yakni peringkat 74 dari 79 negara.

Skor PISA Indonesia lebih rendah dari rata-rata internasional. Rata-rata skor siswa Indonesia dalam membaca 371, matematika 379, dan sains 396. Capaian ini masih di bawah rata-rata 79 negara peserta PISA yakni 487 untuk membaca, 489 untuk matematika dan sains.

Gatot Prio Utomo yang akrab disapa Gus Pu ini, juga mengemukakan, hasil PISA menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen siswa Indonesia tidak mampu mencapai level 2 dalam framework PISA.

“Ini sangat mengkhawatirkan. Sebab hanya 23 persen, siswa usia 15 tahun (setara kelas akhir SMP atau kelas awal SMA), dari seluruh negara peserta PISA yang tidak masuk level 2 ini,” tegas Gus Pu.

NU Circle pun mengembangkan sinergi program pentahelix di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Sinergi dibangun untuk “mengeroyok” peningkatan kompetensi guru.

Sesuai rekomendasi PISA, peningkatan mutu guru diharapkan mampu meningkatkan kompetensi literasi siswa Indonesia.

Dengan program Gernas Tastaka, NU Circle menggandeng PT. Bukit Asam sebagai penyandang dana, Universitas Sriwijaya yang mengambil peran akademisi dan penamping belajar guru, Pemkab Muara Enim yang berperan dalam regulasi dan penyedia guru, serta Organisasi Profesi Guru dan Media.

Tahun pertama, sinergi pentahelix di Kabupaten Muara Enim berhasil menggerakkan 80 sekolah dasar di seluruh Kabupaten dan memberi Kredit 3 SKS bagi 20 mahasiswa Universitas Sriwijaya.

“Langkah awal ini sangat membanggakan guru-guru di daerah yang selama ini jarang tersentuh program peningkatan mutu literasi,” tegas alumni UI ini.

Ke depan, sinergi pentahelix seperti ini akan dilaksanakan di sejumlah daerah.
“NU Circle berhasil membangun sinergi di Muara Enim. Bisa dilihat dan dikonfirmasi terutama kepada guru dan siswa yang mendapat manfaat langsung dari program ini,” ungkap Gus Pu.

Indonesia sedang membutuhkan sinergi semacam ini dan NU Circle akan terus merajut benang kebangsaan untuk meningkatkan mutu guru dan menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. ***

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Bupati Blitar Hadiri Gebyar Sekolah Sak Ngajine dan Peringatan Nuzulul Quran 1445 H/2024 M

BLITAR, SMNNews.co.id - Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Gebyar Sekolah Sak Ngajine dan memperingati Nuzulul Al Quran 1445 H/2024 M SD dan SMP se-Kabupaten...

Jelang Idul Fitri, Bank Indonesia Perwakilan Malang Raya Salurkan Uang Baru Sebanyak 4,69 Triliun

KOTA MALANG, SMNNews.co.id - Bank Indonesia (BI) kantor Perwakilan Malang mulai membuka layanan penukaran uang baru sejak 19 Maret hingga 4 April 2024. Total...

Sekda Asahan Buka FGD RPJMD Kabupaten Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution membuka Focus Group Discussion (FGD) penyusunan teknokratik RPJMD Kabupaten Asahan di Aula Melati...