BANYUWANGI, SMNNews.co.id – Festival Cokelat Glenmore Banyuwangi kembali digelar di Doesoen Kakao kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, 11-12 Maret.
Mengawali festival yang menyuguhkan kekayaan alam dan kuliner berbasis coklat asal Banyuwangi itu, digelar Kakao Run, Sabtu (11/3/2023).
Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah melepas ratusan peserta lomba lari Kakao Run 5 K yang diikuti ratusan pelajar seluruh Banyuwangi. Kakao Run menyuguhkan trek perkebunan yang didominasi tanjakan dan turunan dengan suasana yang sejuk. Peserta melintasi deretan tanaman kakao dan karet di sepanjang rute yang menjadi lansekap kawasan tersebut.
Sebanyak 367 pelajar yang berasal dari berbagai sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Banyuwangi turut ambil bagian dalam event yang merupakan kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi dan PT Perkebunan (PTPN) XII ini.
Sugirah mengatakan, event ini sangat positif karena selain mengajak generasi muda bersemangat menjalankan olahraga, juga bagus untuk mengenalkan potensi kekayaan alam yang dimiliki Banyuwangi, khususnya perkebunan cokelat Glenmore.
“Jadi ada dua hal yang terasah, yakni cinta olahraga sekaligus menumbuhkan kebanggaan atas potensi wilayahnya. Apalagi Doesoen Kakao ini dikenal sebagai penghasil kakao untuk bahan cokelat terbaik di dunia. Bahkan telah diekspor ke Eropa, Amerika Serikat dan Jepang,” kata Sugirah.
Lomba lari ini terdiri tingkat SD di kategori 5K putra yang dimenangkan oleh Rangga Aditya, siswa SDN 1 Setail, sementara untuk putri dimenangkan oleh Ryina Anggun Kaista dari SDN 2 Karangsari.
Di tingkat SMP, Juara 1 putra diraih Hadi Saputro dari SMP 17 Glenmore, dan juara 1 putri diraih Dwi Ainur Rofiqoh dari SMPN 1 Singojuruh.Sedangkan di tingkat SMA, juara 1 putra Arizal Baehaki dari SMA NU Kalibaru dan juara 1 putri Dina Fadlina dari MA NU Purwoharjo.
Selain Kakao Run 5K rangkaian dari Festival Cokelat Glenmore juga menyuguhkan pameran dan bazaar UMKM. Di situ masyarakat juga bisa menikmati dan membeli aneka panganan berasal dari coklat dan minuman coklat hangat yang bisa dibeli dengan harga terjangkau.
Ada pula lomba tari Gebyar Barong, pertunjukan komunitas Layang-Layang, atraksi paralayang, hingga lomba kuliner olahan coklat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Muhammad Yanuar Bramuda menyebut perkebunan cokelat Glenmore ini adalah paket wisata yang lengkap. Doesoen Kakao sendiri adalah kawasan wisata yang menjual eksotika perkebunan kakao lengkap dengan pengolahan cokelatnya.
Pada masa penjajahan Belanda, tempat ini adalah tempat favorit Belanda untuk bersantai sembari menikmati alamnya yang indah dan menyeruput coklat hangat. Historis Doesoen Kakao inilah yang menjadi andalan untuk menarik wisatawan datang dan berkunjung.
“Kami akan terus mengembangkan kawasan ini bersama PTPN XII. Sebenarnya tempat ini sudah komplet sekali. Sekali berkunjung, masyarakat bisa menikmati kuliner coklat, melihat proses pembuatan coklat, hingga menikmati olahraga lari menyusuri sepanjang rute perkebunan,” kata Bramuda. (adv/hms/rica)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!