
JEMBER, SMNNews.co.id – Transparency International Indonesia, mengadakan pelatihan pengawasan dan pemantauan pengadaan publik yang dikemas dalam bentuk sekolah (Selasa, 27 Juli 2021). Salah satu tujuan dari kegiatan ini, untuk mengamplifikasi solidaritas kolektif gerakan antikorupsi anak muda.
Dengan target peserta mayoritas adalah anak muda, sekitar 40 peserta yang hadir tergabung dalam; Komite Anak Muda Pemantau PBJ Jember, Aceh dan Kupang, Community Organizers dan observer Migrant Care Jember, Community Organizers dan observer Gerak Aceh, Community Organizers dan observer Bengkel APPeK.
Sesi pertama dimulai pukul 09.00-12.00 WIB dengan pembahasan tentang dasar-dasar korupsi. Kemudian berlanjut pada sesi kedua pukul 13.00-15.30 WIB yang membahas mengenai sejarah korupsi di Indonesia.
Pada sesi pertama Elda (Akademisi) narasumber pada sesi ini memaparkan bahwa, “Korupsi merupakan tindak pidana yang sistematis dan masif”, ujarnya.
“Pada masa pandemi seperti ini banyak dana bantuan sosial yang diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, sehingga dana bantuan jadi tidak tersalurkan secara maksimal kepada masyarakat”, imbuh Elda.
“Korupsi bukan budaya, ini adalah sistem yang bobrok”, pungkasnya.
Serial pelatihan ini dilaksanakan sejak Juli hingga September mendatang, dengan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten, sebagai sarana untuk men-suply kognisi yang mumpuni bagi para peserta.
Elda berharap, dari kegiatan ini peserta bisa memilki pemahaman dan semangat untuk memberantas korupsi dalam kehidupan bernegara yang lebih luas. (Yulianata Lialubisma)