INDRAGILIR HILIR, SMNNews.co.id – Sejumlah orang tua murid SMAN 1 Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, tidak terima adanya tindakan oknum guru yang melakukan pemukulan terhadap anak mereka di sekolah. Hal tersebut disampaikannya kepada tim media. Disebabkan wilayah tersebut terisolir, sejumlah wali murid meminta tim untuk datang ke wilayah tersebut.
Ketika tim mendatangi ke wilayah tersebut dan mendapatkan informasi lebih lanjut dari orang tua murid, bahwa kejadian pemukulan terhadap anak mereka terjadi beberapa pekan yang lalu, disebabkan anak-anak mereka kedapatan merokok dilingkungan sekolah.
“Iya, walaupun anak kami melakukan kesalahan atau pelanggaran aturan di sekolah, tidak seharusnya pendidik melakukan pemukulan, mungkin bisa diberikan sanksi lainnya,” ucap orang tua murid yang tidak dapat disebutkan namanya.
Menurut dia, jika ada pelanggaran aturan di sekolah yang dilakukan oleh anak-anak kami, ada baiknya pihak sekolah berkoordinasi dengan orang tua murid terlebih dahulu, jika itu agak sulit permasalahan nya, jangan menggunakan kekerasan.
Tak sampai disitu, tim mendatangi sekolah SMAN 1 Pelangiran, dan menemui oknum guru berinisial AG yang diduga telah melakukan pemukulan terhadap 24 orang siswa tersebut, juga beberapa orang guru lainnya, Senin (11/9/2923).
Ia membenarkan kejadian tersebut terjadi beberapa pekan yang lalu, ketika sejumlah siswa tersebut kepergok olehnya merokok pada jam sekolah, di areal sekolah.
“Iya, saat itu saya memergoki sejumlah siswa yang sedang merokok dilingkungan sekolah, dan saya terpancing emosi saat itu,” jelas AG.
Reno salah seorang guru yang sekaligus merangkap humas memberikan penjelasan kepada tim. Setelah kejadian tersebut kami dari pihak sekolah mengundang/ memanggil orang tua siswa tersebut ke sekolah, juga meminta dihadiri oleh pihak kepolisian setempat.
“Ketika dibahas terkait terjadinya permasalahan tersebut, dari 24 orang orang tua siswa, 6 orang di antaranya saat dipanggil oleh guru-guru, mereka sudah terima apa yang diperlakukan pak AG terhadap anak mereka. Dan sisanya orang tua murid itu tidak terima, karena penyampaian dari anak mereka berlebihan kepada orang tuanya,” jelas Reno.
Kejadian tersebut masih dalam upaya perdamaian dengan orang tua murid di polsek.
Tim mendatangi Polsek setempat untuk mendapatkan informasi kelanjutan upaya perdamaian tersebut. Dari kepolisian mengatakan, memang mereka sudah mengetahui adanya kejadian tersebut. Namun untuk perdamaian, silahkan saja mereka sepakati terlebih dahulu. Setelah itu, serahkan kepada kami, bukti perdamaian nya.
“Seorang wali murid mengatakan kepada tim, sehingga hari ini masih belum ada perdamaian yang di sepakati antara orang tua murid dengan sekolah secara tertulis,” tutupnya. (tim/budiman)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!