Pasaman, SMNNews.co.id – Bupati Pasaman, H. Benny Utama mengatakan bahwa kewenangan dan tugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya terbatas pada masalah pengendalian penduduk semata, tetapi lebih pada pembangunan keluarga dan kesejahteraan keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
Hal itu disampaikannya saat pembukaan Focus Group Discussion (FGD) pembentukan Kampung KB, sekaligus Launching Dashat Serentak Kampung KB Kabupaten Pasaman bertempat di Aula DP3KB Kabupaten Pasaman, Jum’at (25/3).
Sebagaimana diketahui bersama, Kabupaten Pasaman sudah membentuk Kampung KB ini mulai dari tahun 2016 lalu yaitu diawali dari pembentukan Kampung KB Harapan Maju di Nagari Panti Selatan Kecamatan Panti, dan diteruskan pada tahun 2017-2018 sudah terbentuk sebanyak 29 Kampung KB.
“Dalam perjalanannya, di tahun 2021 lalu terjadi pengurangan Kampung KB ini oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, dari 29 Kampung KB menjadi 24 kampung KB yang ada di Kabupaten Pasaman. Pengurangan ini disebabkan ada beberapa Kampung KB yang terletak di satu nagari yang sama, sehingga harus dimerger menjadi 1 kampung KB di nagari tersebut,” ucap Asisten III Djoko Rifanto saat membacakan sambutan Bupati Pasaman H. Benny Utama.
Kata Bupati, tujuan dari FGD hari ini untuk membicarakan dan mendiskusikan tentang kelanjutan dari program Kampung KB selanjutnya. “Mau dibawa kemana dan mau diapakan kampung KB kita ini, dan juga bagaimana cara kita supaya dapat membentuk kampung KB di nagari-nagari yang belum ada kampung KB nya,” katanya.
Dia menyebutkan, program Kampung KB sangat relevan dengan visi kabupaten pasaman yaitu, terwujudnya masyarakat Kabupaten Pasaman yang lebih baik dan bermartabat.
“Jadi pembentukan Kampung KB ini harus ditindaklanjuti dengan kegiatan yang terintegrasi dari semua pihak terutama OPD terkait. Untuk itu, seluruh OPD segera merencanakan program dan kegiatan yang bisa terfokus untuk dilaksanakan di Kampung KB yang sudah ditetapkan di seluruh Nagari itu bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Menurutnya, BKKBN pada saat ini tidak hanya berkaitan dengan kuantitas, tetapi bagaimana menciptakan generasi yang berkualitas, sebab secara demografi kita memiliki potensi yang cukup besar. Untuk meningkatkan kualitas generasi tersebut, maka FGD pembentukan Kampung KB baru Tingkat Kabupaten Pasaman Tahun 2022 ini sangatlah penting untuk dilaksanakan.
Sebab kata Bupati, Program kampung KB merupakan kegiatan terpadu lintas sektor yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dimulai dari daerah pinggiran. “Program Kampung KB juga diarahkan untuk membangun sumber daya manusia, serta membangun karakter bangsa,” ungkapnya.
Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Sumbar, diwakili Koordinator Bidang pengendalian Penduduk Drs. Desta mengatakan, Kampung KB menjadi program inovatif yang strategis dalam mengejawantahkan program KKBPK secara paripurna di lapangan. Pasalnya, Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat.
“Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat Nagari yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis,” terangnya.
Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. “Intinya program ini melibatkan semua sektor pembangunan. Dengan kata lain, Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan,” sebutnya.
Selain itu, manfaat lain adalah membangun masyarakat berbasis keluarga, menyejahterakan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor.
Desta menambahkan, untuk mewujudkannya sesuai dengan istilah kampung keluarga berkualitas tidak hanya slogan, tapi betul-betul sesuai dengan namanya kampung keluarga berkualitas.
Ada aktivitas nyata, bukan hanya mendeklarasi sebagai visualisasi atau legalisasi suatu kampung dinyatakan sebagai Kampung Keluarga Berkualitas tanpa aktualisasi dalam bentuk nyata yang berdampak kepada masyarakat. “Salah satu kegiatan nyata yang bisa dilakukan dikampung keluarga berkualitas yaitu Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT),” tukasnya.
Kegiatan FGD itu melibatkan satu orang narasumber yakni, Ketua Koalisi Kependudukan Sumatera Barat Prof Dr. Rahmat Syahni, M. SC. Turut Hadir, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & KB Kabupaten Pasaman Furkan, dan OPD terkait, Kakan Kemenag Pasaman Gusman Piliang, Ketua TP PKK serta undangan lainnya. (Mad)