
BLITAR, SMNNews.co.id – Kabupaten Blitar merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi di Jawa Timur. Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga ancaman erupsi Gunung Kelud, semua berpotensi menimbulkan dampak besar bagi masyarakat. Di tengah kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar menghadirkan inovasi baru bernama GAS MAS atau Mitigasi Bencana ke Sekolah dan Madrasah, Rabu (27/08/2025).
Program ini menjadi jawaban atas minimnya kesiapsiagaan di sektor pendidikan. Dari hampir 1.900 sekolah di Blitar, baru segelintir yang memiliki program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Padahal, sekolah memiliki peran vital dalam membentuk generasi tangguh menghadapi risiko bencana.
Edukasi Bencana Sejak Dini
Melalui GAS MAS, BPBD menggandeng Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, serta stakeholder lain untuk masuk langsung ke sekolah dan madrasah. Siswa dan guru tidak hanya diberi pengetahuan tentang jenis-jenis bencana, tetapi juga dilatih melalui simulasi evakuasi, pertolongan pertama, hingga kegiatan outing class.
“Sekolah adalah tempat yang strategis. Jika sejak dini anak-anak dikenalkan pada kesiapsiagaan, maka mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih tangguh. GAS MAS hadir sebagai upaya cepat untuk menanamkan budaya sadar bencana,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto.
Kolaborasi dan Gotong Royong
Kekuatan GAS MAS terletak pada kolaborasi lintas sektor. Program ini tidak berdiri sendiri, tetapi melibatkan guru, orang tua, pemerintah daerah, hingga komunitas masyarakat. Dengan semangat gotong royong, sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat edukasi kebencanaan bagi lingkungan sekitar.
Materi edukasi yang digunakan pun disesuaikan dengan usia siswa dan konteks lokal, sehingga lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. Bahkan, dalam beberapa sekolah, siswa diajak membuat konten kreatif tentang bencana untuk menyebarkan pesan kesiapsiagaan melalui media sosial.
Dari Blitar untuk Indonesia
Sejak dilaunching pada Agustus 2025, GAS MAS sudah diterapkan di sejumlah sekolah percontohan di berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP, hingga madrasah. Hasilnya, siswa dan guru semakin paham apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi.
Ke depan, GAS MAS ditargetkan merambah lebih banyak sekolah di Kabupaten Blitar, dengan harapan menjadi best practice yang dapat direplikasi oleh daerah lain di Indonesia.
“Bencana bisa datang kapan saja. Melalui GAS MAS, kami ingin memastikan bahwa anak-anak di Blitar tidak hanya selamat, tetapi juga siap menjadi agen perubahan di masyarakat,” tambah Ivong.
Dengan GAS MAS, BPBD Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa upaya pengurangan risiko bencana tidak harus selalu menunggu datangnya bencana. Edukasi sejak dini, kolaborasi, dan budaya sadar bencana adalah kunci untuk membangun masyarakat tangguh.
GAS MAS – Mitigasi Bencana ke Sekolah dan Madrasah. Cara cepat mengurangi risiko bencana, dari Blitar untuk Indonesia. (*)
Reporter: Bonaji.
Editor: Kundari PS.
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!

