HomeADVERTORIALBupati Blitar Buka Seminar Nasional dan Workshop Tentang Literasi Digital dalam Pemberdayaan...

Bupati Blitar Buka Seminar Nasional dan Workshop Tentang Literasi Digital dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Transformasi Pemanfaatan Platfrom Digital 2024

Bupati Blitar Rini Syarifah membuka Seminar Nasional dan Workshop tentang “Literasi Digital pemberdayaan masyarakat melalui Transformasi Pemanfaatan Platfrom Digital 2024” di Desa Sawentar.

BLITAR, SMNNews.co.id – Bupati Blitar Rini Syarifah membuka Seminar dan Workshop tentang “Literasi Digital dalam pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Transformasi Pemanfaatan Platfrom Digital 2024”, Rabu (08/05/2024) di Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro.

Turut hadir diacara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, yang diwakili oleh Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kepala Pusat Daya Saing (Pusdaing) Kemendes PDTT, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Asisten dan Kepala Perangkat Daerah terkait, Camat dan Anggota Forkopimcam Kanigoro, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jawa Timur, Tim narasumber dari UPN Veteran Jatim, Tim narasumber dari Literasi Digital Sektor Pendidikan KOMINFO, Ketua Umum Pimpinan Pusat Relawan TIK Indonesia, Kepala Desa, Perangkat dan Pengurus Lembaga Desa Sawentar, Kelompok Tani, Kelompoki Wanita Tani dan para Pelaku IKM/ UMKM.

Bupati Blitar dalam sambutanya mengatakan, kami menghadiri kegiatan Seminar Nasional Dan Workshop dengan tema “Literasi Digital Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Transformasi Pemanfaatan Platform Digital”, dan semoga kegiatan ini bermanfaat dan membawa barokah bagi kita semua.

“Untuk membangun Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi titik awal perubahan dan pergerakan desa. UU Desa telah memberikan mandat kepada pemerintah desa untuk melakukan pembangunan desa secara mandiri. Sehingga desa adalah masa depan. Desa yang cerdas adalah desa yang mengikuti perkembangan zaman dan mampu mandiri namun tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong-royong dan spritualisme yang menjadi kekualatan nilai lokal,” kata Rini sayarifah.

Lanjut Bupati Blitar, Di masa depan desa akan menghadirkan masyarakat yang tidak terpusat namun saling terhubung dengan pengembangan teknologi dalam berbagi informasi. Salah satu konsep pengembangan Desa yang cocok untuk era sekarang adalah konsep Desa Cerdas yaitu konsep pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi, baik untuk pelayanan publik dan pengembangan kawasan seperti infrastruktur, teknologi informasi, teknologi komunikasi, transportasi, zonasi, irigasi, drainase, dan energi. Keluaran dari Desa Cerdas adalah transformasi desa melalui pemanfaatan teknologi digital, pemanfaatan ruang digital desa secara berkelanjutan, dan pemanfaatan data terintegrasi dalam membangun dan meningkatkan kualitas pemanfaatan dana desa untuk kesejahteraan masyarakat Desa.

Penjabat terkait yang hadir bersama undangan.

“Dalam membangun desa cerdas harus mengacu pada tiga aspek, yaitu aspek Kebijakan, aspek potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta aspek prioritas. Sehingga sebagaimana dalam Permendes No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 Pasal 6 ayat 2, bahwa merencanakan dan membangun Desa, berbagai kegiatannya harus diarahkan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu sektor prioritas dalam penggunaan dana desa yang diprioritaskan untuk dapat mendorong pencapaian SDGs Desa,” jelasnya

Serta untuk Sekedar mengingatkan bahwa SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan juga merencanakan pembangunan Desa Cerdas harus dimulai dari review dan kajian terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES), yang merupakan pengejawantahan dari Visi dan Misi Kepala Desa atau Pemerintah Desa. Mengapa demikian? Karena RPJMDES harus mampu dijadikan sebagai Peta Jalan (roadmap) implementasi Desa Cerdas sebagai landasan utama dalam menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan Desa yang berorientasi pada proses transformasi digital di Desa.

“Sebagaimana Konsep Desa Cerdas dalam upaya mewujudkan 6 pilar Desa Cerdas, landasan utamanya adalah keterlibatan stakeholder dan membangun Jejaring Kemitraan. Alhamdulillah pagi ini kita semua patut bersyukur, karena Desa Sawentar sebagai salah satu lokus Desa Cerdas Fase I Kemendes PDTT telah mampu menyelenggarakan kegiatan besar ini, sebagai rangkaian kegiatan keberlanjutan yang didukung oleh semua perangkat daerah dan berkolaborasi dengan Relawan TIK sebagai NGO, Pandu Digital Kementerian Kominfo, Pusat Daya Saing BPI Kemendes PDTT, dan Lembaga Perguruan Tinggi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur,” imbuhnya.

Untuk itu dalam kesempatan ini saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Sawentar, dan kami juga menyampaikan terima kasih kepada Relawan TIK Indonesia khususnya Cabang Kabupaten Blitar, Kementerian Kominfo, Kementerian Desa PDTT dan UPN Veteran Jatim yang telah mendukung pendampingan di salah satu desa kami, yaitu Desa Sawentar. Sesuai dengan tema “Literasi Digital Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Transformasi Pemanfaatan Platform Digital”, kami yakin bahwa Desa Sawentar telah melakukan pemetaan dan kajian secara mendalam tentang potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

“Sehingga bisa dilihat bahwa seluruh rangkaian kegiatannya berupa Pemberdayaan Pertanian, Perikanan, IKM/UMKM Desa dan membangun Lingkungan Cerdas berbasis Teknologi DIgital. Hal ini sangat penting, karena yang pertama; untuk mempertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan, serta mengajak kaum milenial dan generasi Z agar kembali bertani sehingga perlu didukung oleh teknologi IoT di sektor hulu dan data Mikro di sektor hilir. Kedua, karena PDB terbesar Nasional saat ini 61,07% dari UMKM, maka para pelaku IKM/ UMKM Desa harus ditingkatkan kapasitasnya agar mampu naik kelas,” terangnya.

“Ketiga, bahwa Isu global saat ini tentang Perubahan Iklim, maka kelompok masyarakat desa harus diarahkan membangun linkungan hijau yang cerdas dengan peraturan kebijakan desa, bimbingan, serta melakukan capturing kepada kelompok-kelompok peduli lingkungan yang ada di desa. Keempat, yang paling penting adalah upaya kegiatan pemutakhiran data mikro di desa, terutama yang berkaitan dengan pemutakhiran (update) data Pendidikan, Kesehatan, Usaha Ekonomi, Pertanian, IKM dan UMKM. Alhamdulillah Desa Sawentar saat ini sudah mulai melakukan pemutakhiran data mikro yang terkait dengan SDG’s Desa dengan membangun aplikasi database SITAKRO.COM bersama Relawan TIK Kabupaten Blitar, karena jika data di desa beres, maka selanjutnya data ke atas secara otomatis akan beres,”pungkas Rini Syarifah. (bon)

Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Mara Ondak Resmi Tutup Turnamen Volly Ball IPPG Cup I

PASAMAN, SMNNews.co.id - Calon Bupati Pasaman Mara Ondak disambut masyarakat Gugung dengan teriakan MODE ..Juara ....MODE ... menang. Kehadirannya dalam penutupan Turnamen Volley Ball IPPG...

Rayakan HUT RI ke-79, Pemdes Tepas Kesamben Gelar Kirab Budaya Tahun 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Pemerintah Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, menggelar acara Kirab Budaya pada...

Panwaslu Kecamatan Kertapati Gelar Penguatan Kapasitas PKD dan Staf Teknis dalam Pengawasan DPS Pikada 2024

PALEMBANG, SMNNews.co.id - Panwaslu Kecamatan Kertapati mengadakan rapat teknis penguatan kapasitas PKD dan Staf Teknis dalam Pengawasan Daftar pemilih sementara (DPS) pada Pilkada 2024,...