BLITAR, SMNNews.co.id – Figur Afida Salsabilla Azahra calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) 7 Jawa Timur (Jatim), saya akan konsentrasi di dunia pendidikan kita jika saya terpilih nanti. Pendidikan yang carut marut saat ini harus segera dibetulkan, ini janji politik saya, Sabtu (12/08/2023).
Dalam penyampaian kepada awak media, Afida sangat ingin sekali memperjuangkan warga masyarakat Blitar, karena saya melihat masih banyak kekurangan di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih butuh perjuangan untuk menyelesaikan apalagi terkait Stunting yang sekarang kita laksanakan sosialisasi ke pada warga Dusun – Precet Desa – Plumbangan ini.
“Solusi dan keterwakilan masyarakat di sektor ini sangat kecil sehingga jarang sekali kebijakan yang memberangkatkan wali murid dan siswa itu sendiri, kurang mendapat perhatian serius. monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan sangat lemah sehingga banyak keluhan yang terus terjadi,” jelas Afida.
Sejumlah keluhan terkait sistem penerimaan siswa baru yang dinilai tidak adil di sejumlah daerah mengemuka. Dan masih maraknya pungutan liar, menjadi keprihatinan kita bersama.
“Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jakarta misalnya terdapat pro dan kontra terkait persyaratan PPDB di DKI Jakarta untuk jenjang SD, SMP maupun SMA atau SMK. Rangkaian PPDB DKI Jakarta 2022 ini dianggap memiliki beberapa kelemahan yang dinilai para orang tua siswa tidak adil lewat penerapan antara lain batasan usia, zonasi sesuai tempat tinggal siswa dan prestasi,” ungkapnya.
Penerapan sejumlah kriteria seleksi tersebut dengan tidak diimbangi meratanya kualitas sekolah yang tersedia, malah dinilai menimbulkan ketidakadilan.
“Keluhan para orang tua tersebut, menurut Afida Salsabilla Azahra yang akrab disapa Afida, harus segera direspon dan dicari titik temu pemecahan masalahnya oleh para pemangku kepentingan, agar sistem penerimaan siswa baru di setiap daerah semakin baik dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Legislator NasDem itu berharap, tahapan proses penerimaan siswa baru di setiap daerah, yang merupakan bagian dari pembangunan pendidikan nasional, mengalami perbaikan menuju penyempurnaan sistem pendidikan di Tanah Air.
Sistem penerimaan siswa baru, ujar Afida, diharapkan menerapkan asas keadilan sesuai dengan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki masing-masing daerah.
“Kondisi kualitas tenaga pengajar dan sarana pendidikan di daerah yang belum merata, menjadi salah satu kendala sulitnya menerapkan asas keadilan dalam penerimaan siswa baru,” tambahnya.
Afida caleg dapil 7 Jatim itu berharap, para pemangku kepentingan di daerah memprioritaskan peningkatan kualitas tenaga pengajar dan pembangunan sarana pendidikan yang memadai.
“Karena dengan meratanya kualitas tenaga pendidik dan sarana pendidikan di daerah, potensi penerapan sistem penerimaan siswa baru yang berkeadilan akan semakin besar,” pungkas Afida. (bon)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!