Lamongan, SMNNews.co.id- Peristiwa Palagan Ambarawa merupakan sejarah bangsa Indonesia yang menunjukkan kesemestaan perjuangan kemerdekaan yang melibatkan para pemuda serta masyarakat melawan kekuatan kolonial Belanda. Hal tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman,S.E., M.M.
Dalam amanat tertulisnya yang dibacakan komandan kodim 0812 lamongan letkol Kav Endi Siswanto Yusuf pada upacara peringatan Hari Juang Kartika (HJK) ke-77 Ta 2022, di Lapangan Upacara Makodim 0812/Lamongan . Kamis (15/12/2022).
Dalam amanatnya yang dibacakan Dandim 0812/Lamongan Letkol Kav endi Siswanto Yusuf, Kasad juga mengucapkan selamat Hari Juang Kartika dan penghargaan kepada segenap prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI AD beserta keluarga atas pengabdiannya selama ini.
Dikatakannya, torehan tinta emas perjuangan para pemuda dan masyarakat Ambarawa bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) menunjukan kesemestaan yang berujung kepada direbutnya kembali Ambarawa dari kolonial Belanda.
“Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dibungkus dengan keberanian, keikhlasan, serta kerelaan berkorban dalam menghadapi musuh yang jauh lebih kuat, mampu menghantarkan para pejuang bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tegas Jenderal TNI Dudung Abdurachman di dalam amanat tertulisnya.
Selanjutnya, kepada seluruh peserta upacara dan seluruh prajurit yang hadir, tema TNI Angkatan Darat Di Hati Rakyat merepresentasikan komitmen seluruh prajurit TNI AD dalam mengemban amanat perjuangan, yaitu membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Pada akhir amanat, Kasad berpesan bahwa sebagai generasi penerus, wajib menjadikan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat tersebut sebagai pendorong pengabdian bersama dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks serta dinamis.
Upacara Hari Juang TNI AD ke77 ini juga mengingatkan kita akan amanat Panglima Besar Jenderal Soedirman diantaranya adalah Tentara hanya mempunyai kewajiban satu ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya.
“Sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagipula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh.Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapapun juga,” ungkapnya. *