NGAWI, SMNNews.co.id – Ada yang menarik dalam pelantikan 177 kepala desa yang dilakukan di Kabupaten Ngawi, Kamis sore (17/10//2019). Selain pengambilan sumpah janji dilakukan di Benteng Van den Bosch, juga menjadi sejarah atas dukungan Bupati, Forpimda dan masyarakat Ngawi atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Pengambilan sumpah janji tersebut dilakukan pada 177 orang hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak yang digelar 29 Juni 2019 silam. Hanya ada satu kepala desa yang belum ikut pelantikan yakni Desa Keras Kulon karena baru habis masa jabatannya pada November mendatang.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono atau akrab disapa Kanang, melantik ratusan kades ini di Benteng Van den Bosch sekitar pukul 16.00 WIB, sebagai upaya pengenalan sejarah dan objek wisata di Ngawi. “Saya berpesan agar kepala desa tidak melupakan kewajibannya dalam melayani masyarakat serta mengupayakan desa agar tetap kondusif dan tidak ada konflik,” ungkap Kanang.
Ratusan kades yang dilantik tersebut juga diminta untuk berhati-hati dan tidak tergiur dana desa yang kini jumlahnya semakin meningkat. “Ingat bahwa dana desa maupun alokasi dana desa bukanlah milik pribadi melainkan uang negara yang penggunaannya diatur serta ada sanksi hukum bila disalahgunakan,” pesannya.
Usai pelantikan, ratusan kades definitif ini bersama keluarga mereka dan forum komunikasi pimpinan daerah serta masyarakat umum, menggelar parade merah putih. Parade ini dilakukan dengan membentangkan bendera merah putih dan tulisan di atas kain besar berisi dukungan untuk pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. “Hari ini kami menggelar Parade Merah Putih, saya Bupati Ngawi bersama forum pimpinan daerah Kabupaten Ngawi mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” teriak Kanang dengan lantang.
Walaupun di dalam parade ini selain kades dan masyarakat umum juga terdapat bupati, camat, polres, kejaksaan, kehakiman maupun jajaran TNI, namun semua pihak menampik bila dianggap sebagai arahan politik. Parade ini sendiri dimaksudkan sebagai tekad masyarakat Ngawi dalam mendukung pemerintahan yang sah serta wujud cinta pada NKRI. (ari)