
MALANG, SMNNews.co.id – Kota Malang mempunyai potensi besar untuk mengekspor produk olahan makanan dan minuman berbahan baku buah. Untuk mendorong pelaku UMKM mengekspor produknya, Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Diskopindag Kota Malang menggelar pelatihan di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Senin (20/3/2023).
Pelatihan bertajuk Adaptasi Product Snack Berbahan Baku Buah Berorientasi Ekspor diikuti pelaku 30 UMKM dari Kota dan Kabupaten Malang. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari sejumlah negara agar pelaku UMKM dapat menembus pasar ekspor.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Kemendag RI, Merry Mariyati mengatakan potensi untuk produk makanan dan minuman olahan sangat besar.
Menurutnya surplus ekspor Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai 54,53 miliar Dollar Amerika ikut disumbangkan dari produk-produk olahan makanan dan minuman.
“Tahun 2022 kita sudah menikmati surplus ekspor sebesar 54,53 miliar US Dollar, yang tidak pernah selama ini kita capai. Nah Itu kiranya berkat share ibu dan bapak juga, produk-produk Bapak Ibu yang sudah ekspor tentunya. Di forum ini kita akan berdiskusi, saling bertukar informasi yang kiranya produk-produk ini mempunyai potensi yang besar,” ungkapnya.
Ia menambahkan produk ekspor Indonesia saat ini telah mulai bergeser dari bahan baku menjadk produk olahan.
“Produk utama kita sebenarnya telah bergeser, tida bahan baku lagi tapi sudah mulai produk industri. Termasuk ibu bapak sekalian yang mengolah buah segar menjadi produk makanan olahan,” jelasnya.
Kepala bidang perdagangan, Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Burhanudin Al Jundi mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing agar mampu bersaing dalam pasar ekspor.
“Ada sekitar 19 ribu pelaku UMKM di Kota Malang, Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para pelaku usaha di Kota Malang memperoleh kemudahan dalam berusaha dengan fasilitasi dari Kementerian Perdagangan,” jelasnya.
Kegiatan Adaptasi Product Snack Berbahan Baku Buah Berorientasi Ekspor diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama peserta akan menerima paparan materi dari narasumber dan konsultasi. Hari berikutnya mereka akan diajak mengunjungi perusahaan produk olahan makanan dan minuman. (yoe)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!