HomeBERITADiyakini Mampu Tangkal Corona, Harga Tanaman Obat di Trenggalek Stabil

Diyakini Mampu Tangkal Corona, Harga Tanaman Obat di Trenggalek Stabil

PLT Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek Agung Sujadjatmiko.

TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Merebaknya wabah Virus Corona membuat banyak masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia memborong jahe, temulawak dan sere. Sehingga harga rempah-rempah di sejumlah daerah di Indonesia meningkat tajam. Namun di Trenggalek harga tersebut masih terbilang stabil.

Hal itu dikarenakan adanya hasil riset oleh peneliti Universitas Airlangga, Surabaya yang menyatakan bahwa jenis tanaman obat dan rempah tersebut mampu menangkal Virus Covid-19 atau corona.

Menurut Agung Sudjatmiko PLT Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek menjelaskan, situasi ini memang secara kebetulan atau tidak semua juga tidak tahu. 

Pastinya dengan maraknya wabah virus corona saat ini banyak pakar serta ahli kesehatan menyebutkan, untuk hidup sehat salah satunya harus mengkonsumsi tanaman obat maupun rempah-rempah. 

“Kami memang meyakini hal tersebut. Pastinya dengan minum olahan tanaman obat dan rempah-rempah maka tubuh kita akan sehat serta lebih baik,” kata Agung, Jumat (6/3/2020).

Menurut Agung virus corona ini tentu akan ada masa selesai. Dalam hal ini pihaknya juga telah berbincang bersama petani untuk mengembangkan budidaya tanaman obat dan rempah-rempah. 

Karena menurut penelitian dari Amerika, jahe emprit yang ada di Trenggalek memiliki kualitas yang baik. Dengan menggunakan sistem budidaya menggunakan pupuk organik. Tentunya kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

“Monggo para petani untuk mengembangkan budidaya tanaman obat dan rempah-rempah. Dengan adanya permintaan pasar yang besar kami akan terus menambah lahan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk masalah harga, Khoiriyatun (50) pedagang pasar basah menjelaskan, jika di daerah lain seperti di Jakarta, harga jahe dan temulawak sudah mencapai Rp 100 ribu perkilogram, namun di Trenggalek harga jahe belum mengalami kenaikan yakni masih dikisaran harga Rp. 35 ribu perkilogramnya.

Sedangkan untuk kencur diharga Rp 40-50 ribu, kunir Rp 7 ribu, temulawak Rp 5 ribu, kunir putih 5 ribu, sereh Rp 5 ribu per ikat. Untuk jahe merah di harga Rp 50 ribu. 

“Harga saat ini masih stabil, karena tidak adanya aksi borong oleh warga yang bisanya memicu terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga,” jelasnya
Menurut Khoiriyatun, harga saat ini masih wajar, seperti jahe biasa naik sekitar Rp 5 ribu, namun jahe merah sudah diharga Rp 40 ribu. Untuk jahe merah harga normal sekitar Rp 28 ribu, meski di harga normal untuk jahe merah memang sulit mencarinya. Sedangkan temulawak untuk saat ini memang agak sulit karena masih sangat muda dan belum bisa dipanen dari petani.

“Kulo mboten nate kulak katah pak, karena yang beli biasanya untuk konsumsi sendiri,” terangnya.

Ditambahkan Khoiriyatun memang ada beberapa pembeli yang mengatakan bahwa mereka membeli rempah-rempah untuk dikirim ke saudaranya di Jakarta. Namun ia juga tidak tahu untuk apa. Karena mereka beli juga hanya sekitar 5 kilogram saja, apakah itu mengingat situasi saat ini atau bagaimana. (Rud)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Asahan Resmikan Kantor DPD IPK Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bupati Asahan H. Surya, BSc meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Pemuda Karya (IPK) Asahan yang berada di Komplek Graha...

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Halal Bihalal dan Buka Pendaftaran Cabup dan Cawabup 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar tahun 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten...

Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 Mulai Disosialisasikan, Ini Kata Pj Bupati Jombang!

JOMBANG, SMNNews.co.id - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pendataan PBB-P2 Tahun 2024 di pendopo Kabupaten Jombang pada Selasa...