BLITAR, SMNNews.co.id– Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat turut memberikan dukungan pasangan Santoso-Tjutjuk Sunario (Satrio) dalam menghadapi Pemilihan Walikota (Pilwali) Blitar 2020. Dengan menggelar konsolidasi jajaran DPC PDIP beserta partai koalisi di kediamannya di Kelurahan Ngadirejo Kota Blitar, Kamis (18/9/2020).
Djarot mengungkapkan bahwa Pilwali Blitar bukan sekedar masalah pemilihan pemimpin biasa. Sebab Kota Blitar tidak lepas dari Sukarno dan menjadi tempat bagi bangsa Indonesia untuk mengenal lebih dekat bagaimana ideologi ini terbentuk dari pemikiran-pemikiran dari sang Proklamator.
“Jadi ini Blitar permasalahan ideologi yang harus kita jaga bersama-sama. Jangan anggap remeh harus gerak semua untuk mengetuk pintu rumah, mengetuk pintu hati masyarakat memastikan masyarakat memilih Santoso-Tjutjuk memimpin lima tahun kedepan,” kata Djarot.
Djarot pun memberi peringatan pada jajaran DPD Jatim dan DPC PDIP Kota Blitar untuk sungguh-sungguh memenangkan rekomendasi yang diberikan pada pasangan Satrio. Jika tidak maka DPP tidak segan-segan memberikan sangsi tegas dalam hal ini pemecatan dari partai.
“Bagi anggota PDIP harus berani, harus kompak memberikan dukungan pada yang sudah direkom ibu ketua umum. Apalagi kalau anggota fraksi itu wajib hukumnya menjalankan rekom, kalau tidak sungguh-sungguh saya ini ketua DPP lho, polpen saya ini masih sakti lho,” tegasnya.
Dia berharap partai lain dalam koalisi diantaranya Partai Gerindra, PPP, Demokrat, Hanura, Garuda, Bulan Bintang, PSI, dan Perindo melakukan hal yang sama. Dalam hal kesolidan kader dalam memberikan dukungan dan gotong-royong dalam memberikan sosialisasi ke masyarakat.
“Ketuk hati masyarakat dengan cara yang santun dan baik. Saya yakin pilihan pada Satrio Keren ini membawa manfaat bagi Kota Blitar,” ujarnya.
Saat ditanya kubu lawan yang juga mengatasnamakan kader PDIP di Pilwali Blitar, Djarot enggan berkomentar banyak. Dia yakin masyarakat sudah tahu calon mana yang resmi di rekom oleh PDIP.
“Masyarakat sudah cerdas bisa melihat siapa yang mengaku-ngaku dan siapa yang betul mendapatkan rekom,” pungkasnya. (jon)