Tanjung Balai, SMNNews.co.id – Dewan Pimpinan Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD – KNTI ) Tanjungbalai Asahan lakukan Mediasi serta mencari sebuah solusi atas terjadinya insiden antara tojok kerang dan jaring gurita di perairan tambun tulang kawasan Batu Bara senin (30/8/2021).
Acara mediasi dihadiri oleh perwakilan tojok kerang dan perwakilan jaring gurita juga disaksikan oknum Pol Airud setempat Dedi Efendi,DPD KNTI Tanjungbalai Asahan dan DPD Pemuda Lira kota tanjungbalai Darmawan Marpaung.
Imam Azhari SP selaku ketua Dewan Pimpinan Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional ( DPD – KNTI ) Tanjungbalai Asahan mengatakan selaku wadah dari nelayan tradisional sudah sewajarnya sigap dan tanggap setiap masalah yang terjadi terhadap para nelayan apalagi kalau ada terjadi perselisihan antara para nelayan tradisional dalam mencari rezekinya dilaut
“Tojok kerang dan jaring gurita adalah sesama nelayan tradisional maka kalau ada perselisihan antara mereka sudah pasti kita selaku wadah yang mewadahi dari para nelayan tidak akan lepas tangan dalam menerima informasi tentang perselisihan sekecil apapun jangan sampai menimbulkan konflik yang sangat besar diantara mereka”, ungkapnya.
Lanjut Imam atas nama KNTI Tanjungbalai ashan akan segera menyelesaikan permasalahan ini agar para nelayan merasa aman dan nyaman dalam mengais rezekinya masing masing demi anak istri mereka.
Ilham Fauzi SH MH selaku advokasi hukum KNTI tanjungbalai Asahan mengharapkan kepada seluruh para nelayan agar tidak terjadi lagi hal seperti ini dan berusahalah dengan tulus dan ikhlas demi keluarga serta dapat mengambil hikmah dari semua kejadian untuk dijadikan pelajaran.
Dedi Efendi juga menambahkan kami dari pihak keamanan perairan tambun tulang ini juga mengharapkan agar para nelayan jangan sampai ada keributan yang menimbulkan anarkis yang nantinya dapat memicu kepada hukum pidana. Ketua DPD Lumbung Informasi Rakrat ( DPD – LRA ) kota tanjungbalai Darmawan Marpaung menyampaikan Diminta Kepada Instansi terkait selaku pemangku kebijakan hal ini harus menjadi perhatian khusus agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan antara sesama nelayan tradisional.Pertemuan ini berakhir denga aman dan tertib serta saling bersalam salaman untuk meminta maaf atas kesalahan masing masing. (iyan)
