Blitar, suaramedianasional.co.id – Polres Blitar Kota terus menggencarkan pemeriksaan atas dua tersangka pencuri uang nasabah bank bernama Dian Feri (29 thn) warga Dampit, Kabupaten Malang, dan Topik Sanjaya (28 thn) warga Bengkulu.
Mereka berdua diduga gembong sindikat pencurian uang nasabah sepulang dari bank. Sialnya, Senin lalu keduanya menabrak seorang kakek tanpa mau bertanggung jawab dan akhirnya dikeroyok massa setelah tahu mereka penjahat.
Kecelakaan di perempatan 511 Kelurahan Karangtengah, Kota Blitar itulah yang akhirnya mengantarkan keduanya ke tahanan Mapolres Blotar Kota.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Sinegar mengatakan kalau kedua pelaku ini selalu berkeliaran antar kota. Sebelumnya kedua pelaku dari Kabupaten Malang mencari mangsa, lalu karena sulit mereka pindah ke Kota Blitar.
Lalu pada hari kejadian pada Senin (08/4) kedua pelaku ini mengincar korban Sutrisno (41 thn) warga Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar yang saat itu tengah menarik uang di Bank BCA Jalan Cempaka, Kota Blitar.
Kedua pelaku ini telah menyiapkan modusnya yakni dengan menggembosi roda mobil milik korban. Lalu ketika korban berhenti untuk mengecek kondisi mobilnya, kedua pelaku ini langsung beraksi mengambil uang yang baru ditarik dari bank tersebut.
“Jadi kita kenakan pasal pencurian dengan pemberatan atau 363 KUHP. Karena sebelumnya korban ini sudah dipantau di bank BCA lalu dilakukan penusukan ban sebelah kiri. Bannya kempes sekitar sebelah timur perempatan 511 lalu saat korban turun mobil pelaku mengambil uang yang ada lalu kabur,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Adewira juga memberikan pasal berlapis yakni tentang pencurian kendaraan bermotor. Pasalnya ketika kedua pelaku saat kabur dan menabrak seorang kakek di perempatan 511, kedua pelaku ini malah mencoba mengambil motor milik kakek yang ditabraknya untuk kabur.
“Pelaku juga kami jerat dengan curanmor karena saat terjadi kecelakaan tersebut apa namanya pelaku ini juga mengambil sepeda motor korban yang terlibat kecelakaan itu tadi,” kata Adewira.
Selanjutnya kini Adewira sedang menjalin koordinasi dengan Jatanras Polda Jatim terkait apakah ada korban lain di lain kota di Jawa Timur. Sebab dia yakin kalau tersangka ini merupakan sindikat pencuri antar kota.
“Saya yakin ini maling antar kota. Dilihat dari kota asalnya dari Bengkulu lalu berkeliaran disini. Dan mereka ini peralatannya cukup profesional dan kita duga tidak menetap di satu kota melainkan hunting mencari mangsa dari kota ke kota,” pungkasnya. (jon)