BLITAR, SMNNews.co.id – Menjelang pendaftaran Calon Walikota Blitar 2020 dukungan pada Santoso-Tjutjuk (Satrio) terus berdatangan dari partai politik. Sebelumnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan dukungannya, kini Partai Demokrat menyusul untuk bersama-sama memenangkan pasangan ini.
Tidak tanggung-tanggung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY memberikan surat rekomendasi dukungan secara langsung pada 31 Agustus 2020 kemarin. Serta menyerukan instruksi melalui video kepada jajaran partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono untuk kerja sepenuhnya memenangkan pasangan Satrio Keren ini.
AHY menaruh harapan agar petahana atau incumbent Kota Blitar Santoso untuk meneruskan program pembangunan yang sudah baik. Sehingga bisa terwujud kesejahteraan Kota Blitar yang lebih baik.
“Ini perjuangan kita bersama untuk memenangkan Pak Santoso dan Pak Tjutjuk Sunario,” tegas AHY di video conference nya.
Calon Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario membenarkan jika PPP dan Partai Demokrat sudah mengeluarkan rekomendasi untuknya. Usai mendapatkan rekomendasi dari AHY, Tjutjuk menerangkan akan membawa amanah tersebut dalam membangun kota yang biasa disebut Bumi Bung Karno. Sehingga, ia kini bersama Santoso, calon petahana Wali Kota Blitar sedang berkonsentrasi menyiapkan program untuk membangun Kota Blitar.
Ada beberapa program yang akan disampaikan nanti pada masyarakat. Salah satu unggulannya adalah program pemberdayaan masyarakat dari tingkat bawah di tingkat Rukun Tetangga (RT). Tiap RT akan di siapkan anggaran Rp 50 juta hingga Rp 100 juta per tahun.
“Kita pasangan Satrio Keren artinya keberagaman, religius, dan nasionalis. Sehingga Kota Blitar akan Keren ekonominya, Keren pariwisatanya, Keren pendidikannya dan keren di segala bidang,” terang Tjutjuk, Selasa (1/9/2020).
Untuk diketahui Pasangan Satrio Keren ini pada awalnya diusung oleh PDIP yang memiliki 10 kursi di DPRD dan Gerindra sebanyak 2 kursi. Lalu disusul PPP dengan 3 kursi dan Partai Demokrat sebanyak 2 kursi. Jadi partai politik yang resmi memberikan totalnya 17 kursi dari total 25 kursi di parlemen, yang artinya kekuatan pasangan ini lebih dari setengah isi parlemen.
Partai non parlemen pun juga memberikan sinyal untuk bergabung mendukung incumbent. Dimulai dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menerbitkan rekomendasi bertandatangan Ketua Umum Grace Natalie Louisa pada 24 Agustus lalu. (jon)
