SURABAYA, SMNNews.co.id – Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa membuat kebijakan terkait dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Kebijakannya dengan membebaskan biaya sewa hunian rusun yang dimiliki Pemprov Jatim, pembebasan biaya sewa rusun Pemprov Jatim ini berlaku hingga bulan Juni mendatang.
Rusun yang dibebaskan sewanya adalah Rusunawa yang dimiliki Pemprov Jatim diantaranya, Rusunawa Gunung Sari, Rusunawa SIER, Rusunawa Jemundo, dan Rusunawa Sumur welut.
Kebijakan gratis ini berlaku mulai bulan April, Mei dan Juni, kepada 772 penghuni unit di empat Rusun tersebut.
Gubernur Khofifah menjelaskan,”kita mengkoordinasikan beberapa hal di Rumpun dampak Sosial ekonomi Covid-19. Salah satunya adalah terkait hunian Rusunawa. Ada empat Rusunawa yang ada dalam Koordinasi Kami, kami putuskan dalam tiga bulan ini mereka akan dibebaskan dari biaya sewa untuk bulan April, Mei dan Juni,” jelasnya. pada Kamis, 02/04/2020.
Pihaknya berharap, dengan adanya pembebasan biaya sewa rusun ini masyarakat bisa meringankan beban ekonominya dan bisa dialihkan untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga ditengah wabah Covid-19.
Berdasarkan hitungan dari Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Propinsi Jatim, terkait adanya pembebasan biaya sewa di empat Rusun tersebut, Pemprov Jatim memberikan subsidi sebesar Rp 600.090.000,-.
“Dengan berbagai stimulus yang diberikan oleh pemerintah pusat, juga Pemprov, termasuk pembebasan biaya sewa tiga bulan bagi penghuni rusun, maka kami menghimbau Pemkab maupun Pemkot yang memiliki Rusunawa juga ikut meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 ini,” Imbau Gubernur Khofifah.
Rincian pembebasan sewa rusun berdasarkan data Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jatim, dari pembebasan sewa 248 unit di Rusunawa Gunungsari total nilai yang dibebaskan Rp 189.120.000, Rusunawa SIER sebanyak 60 unit senilai Rp 46.140.000, Rusunawa Jemundo sebanyak 57 unit senilai Rp 43.980.000 dan Rusunawa Sumur welut sebanyak 407 unit senilai Rp 320.850.000.
Untuk perkembangan kasus Covid-19 di Jawa timur, yang Positif sebanyak 103 orang, pasien dalam pengawasan sebanyak 686 orang, sedangkan Orang dalam pemantauan sebanyak 8.395 Orang.(Bry)
