Tulungagung, SMNNews.co.id – Dampak penyebaran virus corona (Covid-19), menyebabkan harga ayam kususnya ayam afkir ( ayam yang sudah tidak bisa bertelur) dan ayam dara (ayam akan bertelur) menurun drastis. Berkurangnya aktifitas masyarakat, komoditas semakin menurun 30 persen, Rabu (8/4).
Harga jual ayam afkir jauh di bawah harga normal, akibat pandemi virus corona, harga ayam hidup di kandang milik kepala desa ini semakin jatuh, karena permintaan turun drastis. Warung makanan, katering, dan pasar tutup karena dibatasi waktu berjualan. Sebelumnya banyak pedagang yang datang membeli hingga ratusan ekor ayam untuk di jual lagi ke pasaran.
Salah seorang peternak ayam petelor yang tak lain adalah Kepala Desa (Kades) Aryojeding Kecamatan Rejotangan Ali Amirudin, dirinya memiliki 2 ribu lebih ekor ayam afkir dan ayam dara di kandangnya, “Harga ayam afkir normal satu ekornya Rp. 35 ribu sampai Rp. 40 ribu. Kini tajam merosot menjadi Rp. 23 ribu sampai Rp. 25 ribu ayam dara harga Rp. 60 ribu sampai Rp. 65 ribu”.
“saya dan para peternak lainnya juga mengalami kesusahan untuk menjual ayam meskipun harga turun dipasaran. Penjualan Ayam ini sampai ke luar kabupaten seperti Kediri, Nganjuk dan terbanyak adalah Trenggalek serta Ponorogo. Adanya pembatasan ruang gerak atau Lockdown di semua wilayah, imbasnya proses pengiriman ayam terganggu. Kerugian yang diterima per harinya kisaran puluhan juta,” terang Ali Amirudin. Harapan bagi petani ternak ayam petelur tentunya peran pemerintah turun tangan mengatasi hal tersebut, untuk menyelamatkan peternak. Jika tidak di sikapi, jumlah kerugian yang ditanggung peternak akan lebih besar lagi.(Gusty Indh)
Editor : Arik