Tulungagung, SMNNews.co.id – Kepulangan Warga Negara Asing ( WNA ) Elisa (23) guru bahasa inggris membawa kesedihan bagi SMK Negeri 2 Tulungagung. Selang 14 bulan dan tinggal 8 bulan lagi selesai, WNA asal Amerika ini harus terbang pulang, akibat resesi virus corona ( Covid -19). Kamis (19/3/2020).
Selama mengajar di SMK Negeri 2 Tulungagung, banyak materi yang diberikan seperti pengenalan budaya Amerika dan budaya Indonesia. Metode yang diajarkannya sangat menarik dan mudah diterima, para siswa merasakan belajar yang menyenangkan tapi mengena.
Saat ramah tamah jelang perpisahan, kepada Kepala sekolah bersama guru, Elisa banyak bercerita tentang dirinya yang nyaman tinggal di Kabupaten Tulungagung. Mengagumi salah satu kearifan lokal budaya, dan senang melihat masyarakatnya hidup berdampingan guyup rukun. Sebelum meninggalkan sekolahan pada hari Selasa (17/3/2020) malam, Elisa berpesan agar siswanya di SMK Negeri 2 Tulungagung tetap semangat belajar, dan mempu berbahasa inggris agar kedepannya menjadi siswa yang berkopenten.
Kepala sekolah SMK Negeri 2 Tulungagung M Zamroji M, Pd melalui wakil kepala sekolah bagian kehumasan Amanu Rofik menyampaikan ,” pihak sekolah merasa kehilangan, karena mengajarnya bagus, selama mengajar Elisa tidak pernah duduk, dia berdiri sembari menerangkan. Pelajaran yang disampaikan bisa diterima dan anak – anak tertarik. Elisa itu orangnya ramah, sopan, welcome dengan siapapun. Adanya virus corona yang mematikan, pihak amerika mengharuskan dia pulang “, terang Amanu Rofik.
Sementara itu guru bahasa inggris Nila Pusitasari yang dikenal dekat dengan Elisa mengatakan ,” Elisa orangnya sederhana, banyak memiliki ide ( gagasan), tapi belum terealisasi, karena kesibukannya selain mengajar. Program yang sudah kita susun bersama setelah Ujian Nasional ( UN), Elisa harus pulang ke negaranya. Meski sekarang tidak ada Elisa, kita tetap melanjutkan programnya dan menghidupkan bahasa inggrisnya. Kenangannya banyak sama Elisa, kita saling berbagi cerita. Sebelum dia pulang, ini sepatu yang saya pake juga kenangan dari dia”, tutur Nila Puspitasari. ( Gusty Indh).