NGAWI, SMNnews.co.id – Alfi terisak, dia masih tak menyangka tahun ini bisa ikut sebagai salah satu jamaah calon haji yang berangkat ke Makah. Di belakangnya, tangan seorang ibu dicium lama oleh anaknya, sebelum perempuan itu melangkah naik bus menuju embarkasi Surabaya.
Begitulah suasana pelepasan 115 Jamaah Calon Haji (JCH) Ngawi. Mereka dilepas Forkompinda dari Pendopo Wedya Graha, Selasa sore (7/6/2022).
Sebelumnya, JCH dipesan untuk tetap menjaga kesehatan serta patuh protokol kesehatan, sesuai ketentuan di Arab Saudi. Di negeri padang pasir itu, JCH juga harus memperhatikan kondisi karena suhu dan iklim Arab yang cukup berbeda dari Indonesia.
Kepala Kantor Kementerian Agama, M. Wahib, menyatakan, jumlah JCH Ngawi ini jauh lebih sedikit dibanding sebelum adanya pandemi. Selain itu juga dibatasi oleh Pemerintah Arab bahwa jamaah yang berangkat diperbolehkan maksimal usia 65 tahun.
“Jamaah yang berangkat tahun ini hanya 115 orang. Ini jauh lebih sedikit dari sebelumnya,” ujar M. Wahib.
Rombongan Ngawi termasuk dalam kloter pertama dan lebih dulu singgah di asrama haji embarkasi Surabaya sebelum diterbangkan ke tanah suci.
Bupati Ngawi, Ony Anwar, yang memimpin pemberangkatan JCH, mengatakan, beberapa ketentuan dari pemerintah Arab Saudi, membawa perubahan suasana di musim haji tahun ini.
Hal itu terutama pada batas usia maksimal yang hanya sampai 65 tahun, membuat sejumlah pendaftar haji belum tau bahkan gagal berangkat tahun ini. Selain itu, jumlahnya yang hanya 115 orang setelah dua tahun Arab tak menerima jamaah haji, membuat haji 2022 terasa lebih istimewa.
“Terlihat kan dari para jamaah calon haji, betapa mereka bersemangat dalam keberangkatan tahun ini. Kita harapkan, tahun depan semakin bisa longgar di Arab, jadi bisa memberangkatkan lebih banyak jamaah,” harap Ony.
Ony Anwar juga mengaku menitip banyak pesan pada CJH. Mereka dimintanya selalu menjaga kesehatan, dan menitip doa pada CJH agar Kabupaten Ngawi tetap aman, tentram serta terhindar dari bencana.
“Ya, saya minta mereka mendoakan juga untuk Ngawi ini, agar jadi daerah yang tetap aman, tentram, warganya guyub rukun. Bisa jadi kabupaten yang baldatun toyyibatun warabbun ghofur,” pungkas Ony Anwar. ***