TULUNGAGUNG, SMNNews.co.id – Ikatan Istri Dokter Indonesia ( IIDI) Tulungagung Peduli yang bergerak di bidang sosial dan medik merupakan mitra kerja sejajar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Untuk membantu percepatan pemberantasan Virus Corona ( Covid-19). Para istri dokter ini menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri ( APD) untuk tenaga medis. (13/4)
IDI menerima donasi berupa uang sebesar Rp. 69.200.000 untuk pembelian baju pelindung diri ( Hazmat Suit ), masker dan face shield. Kondisi saat ini memang menunjukkan tenaga medis kekurangan APD, selain itu mengingat terbatasnya APD, tak sebanding dengan jumlah kasus akibat Covid-19. Penggunaan APD ini sangat penting untuk menghindari sekaligus mengurangi resiko tertular penyakit yang infeksius.
Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia Kabupaten Tulungagung Devianti Wisnu mengapresiasikan, “kita sebagai ibu-ibu dokter juga kawatir dengan suami, karena suami- suami kita ada di garda depan. Sebagai istri kita harus mengutamakan stamina suami. Yang kita harapkan, semoga donasi ini bisa membantu para dokter sebagai tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan selama masa pandemi corona “, ucap Devianti Wisnu.
“Selama ini IDI sudah membentuk satgas dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Tulungagung. Salah satu kegiatan satgas disini adalah mengumpulkan relawan. Donasi ini semuanya untuk pembelian Alat Pelindung Diri ( APD), karena selama ini APD sangat langka dan susah didapat. Namun kita tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan APD di Tulungagung. Terutama anggota kami, baik di Puskesmas, dokter praktek mandiri, di Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta. Selain itu, kita juga menunggu bantuan dari pemerintah Tulungagung yang sampai saat ini belum turun. Kita masih berusaha mengumpulkan donasi”, terang Abu Mardah Ketua IDI Kabupaten Tulungagung.
Sementara itu ketua Tim Covid IDI Cabang Tulungagung Dr. Bobi Prabowo Sp. Em memaparkan, “kita menyampaikan ke masyarakat, bahwa pemerintah sudah mencanangkan agar masyarakat menggunakan masker. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit. Disini penularan bisa saja terjadi kepada siapapun. Baik pada tenaga medis maupun non tenaga medis. Memakai masker tidak harus digunakan dalam kondisi sakit, melainkan masker sekarang semua masyarakat harus menggunakan”. “Kita tidak tau dengan kondisi kesehatan kita, dan kita juga tidak tau lawan bicara kita sakit atau tidak. Himbauan saya, masyarakat harus menjaga kesehatan, menjaga kebersihan terutama mencuci tangan. Karena penularan bisa terjadi saat Aerosol maupun contact”, jelas Dr. Bobi Prabowo. ( Gusty Indh).