BLITAR, SMNNews.co.id – Rakyat Blitar Raya berduka, telah meninggal dunia dengan tenang Djoenet Moesni (73), seorang tokoh nasionalis penerus ajaran Bung Karno menghadap sang Khaliq, Kamis (11/6/2020).
Ratusan pelayat hadir memenuhi halaman rumah almarhum, kawan seperjuangan teman seangkatan ketika di PNI sampai kawan di PDI Perjuangan. Turut menyampaikan bela sungkawa. Turut hadir tokoh-tokoh dan pimpinan kepala daerah diantaranya Walikota Blitar Santoso, Ketua DPRD dr Syahrul Alim dan beberapa anggotanya Juga beberapa ulama Kota Blitar serta tokoh tokoh pemerintah TNI-Polri dan masyarakat.
Karangan bunga pun menghiasi halaman rumah almarhum diantaranya dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Walikota Blitar, Bupati Blitar, dan tokoh tokoh nasional Seperti Djarot Saiful Hidayat (mantan Walikota Blitar 2 periode), Anggota DPR RI, Anggota DPRD Jawa Timur dan banyak Lagi.
Mbah Djoenet panggilan akrab almarhum, dikenal sebagai guru bangsa juga sebagai Tokoh Nasionalis yang sekaligus sebagai Orator Ulung yang dimiliki warga Blitar Raya. Kemampuan berorasi tentang Nasionalisme dan Idealisme perjuangan Bung Karno selalu disampaikan dengan berapi api dan gamblang.
Jenazah DR H Djoenet Moesni yang Lahir di Blitar 31 Januari 1946 tepatnya di desa Salamrejo ini disemayamkan dimakan keluarga di kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar pada pukul 11.00 WIB.
Islan Gatot Imbata teman seperjuangan mbah Djoenet menceritakan, “Beliau adalah kader nasionalis aktif di PDIP sejak fusi tahun 73, pada awal reformasi beliau juga sempat menduduki kursi di DPR RI 2 periode dari fraksi PDIP. 1 periode penuh mulai tahun 1999 – 2004 dan periode ke 2, 2004 – 2009 PAW mengganti bapak Permadi SH, itulah tokoh nasionalis kader PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Blitar sampai wafat hari ini karena sakit stroke yang sudah lama diderita. Pak Djoenet bagi rakyat Blitar khususnya PDI Perjuangan adalah Sesepuh, Tokoh penggembleng kader-kader nasionalis juga seorang Orator Ulung penggembleng anak-anak muda,” pungkasnya.
Pada sambutan keberangkatan jenazah Walikota Blitar Santoso mengatakan, “Hari ini, Blitar berduka, kita kehilangan seorang tokoh Nasionalis tulen, begitu besarnya perjuangan dan pengabdiannya kepada nusa bangsa dan negara ini. Ketika beliau ditugaskan menjadi anggota DPR RI, konsistensi dalam memperjuangkan ajaran-ajaran Bung Karno terutama nasionalisme baik sebagai anggota PNI pengurus PDIP maupun sampai sekarang memberikan bimbingan kepada adik-adik mahasiswa melalui Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) betul-betul merupakan bukti nyata bahwa beliau adalah nasionalis sejati. Api nasionalisme yang selalu berkobar-kobar yang senantiasa diwejangkan oleh Beliau, hendaknya ditanam dalam sanubari kita semua. Saya atas nama pemerintah kota Blitar, menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya beliau mudah-mudahan beliau termasuk umat yang mendapatkan Husnul Khotimah,” tutup Walikota Santoso.
Sementara itu Deni Syahputra Anak Idealisme yang juga anak GMNI wakil dari keluarga, mengatakan Sang Guru yang tidak pernah lelah mengkader dan mengajarkan falsafah dan inti perjuangan ajaran Bung Karno. memohon maaf kepada pentakziah, bila selama ini bapak Djoenet Moesni ada salah dan khilaf beliau kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya. (jon)
