NGAWI, SMNNews.co.id – Menjadi langganan banjir akibat luapan Bengawan Madiun, beresiko merusakkan jalan aspal di Ngawi.
“Resiko jalan rusak ini ada di daerah rawan banjir akibat luapan Bengawan Madiun. Meliputi Kecamatan Kwadungan, Pangkur dan Ngawi,” ungkap Sadli, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Ngawi.
DPUPR Kabupaten Ngawi meminta Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Madiun, peduli terhadap kerugian daerah dan ikut mengatasi banjir yang sering menggenangi jalanan Ngawi.
“Jalan aspal mudah rusak bila tergenangi air, karenanya kami surati BP-DAS untuk ikut mengatasi banjir tahunan yang sering merendam sebagian wilayah Ngawi. Misalnya dibuatkan tanggul atau upaya lain,” ujar Sadli, Selasa (15/12/2020).
Tahun 2017, BP-DAS Madiun juga sudah dikirimi surat oleh DPUPR Ngawi, namun tak ada tanggapan.
“Banjir dari luapan Bengawan Madiun relatif lebih sering terjadi. Jalan terdampak di jalur jalan rawan banjir ini sekitar 15 kilometer,” ungkap Sadli.
Saat ini, rencana yang bisa dilakukan DPUPR Ngawi sembari menunggu terbetiknya kepedulian BP-DAS, adalah meningkatkan struktur jalan dari aspal ke rijit beton.
“Namun tentu saja itu bukan hal mudah karena biaya pembangunan struktur beton ini sekitar Rp 3,68 miliar per kilometer,” terangnya. (ari)