Lumajang, suaramedianasional.co.id – Sumiyati, seorang janda 76 tahun, yang merupakan pensiunan pegawai telkom, diketahui membusuk dirumahnya, di Perumnas Sukodono Permai Blok F 11, RT 24 / RW 05 Dusun Sukodono Permai Desa Selokbesuki Kecamatan Sukodono.
Janda beranak dua tersebut, diketahui mempunyai 2 orang anak, Sumiaseh Mey, yang juga karyawan Telkom Lumajang, saat ini mengalami sakit jantung, sehingga jarang menjenguk ibunya, padahal rumahnya satu lokasi dengan rumah ibunya, yaitu di Perumnas Sukodono Permai Blok B.
Sedang anak lelakinya, Rommy saat ini berada di Kalimantan. Praktis, Sumiyati selama ini hidup sendiri di rumahnya.
Samiyati sendiri memilikk kebiasaan sering bepergian seorang diri ke rumah adiknya di Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Karena kebiasaan tersebut sehingga anaknya Sumiaseh Mey jarang menjenguk ibunya.
Hingga pada Senin (11/2), sekitar pukul 11.00 WIB, Sumiaseh Mey menyuruh pembantunya Usman untuk melihat ibunya. Namun, setelah sampai dirumah ibunya kondisi pintu rumah tersebut dalam keadaan terkunci dan tercium bau busuk dari dalam rumah tersebut.
Karena merasa curiga, Usman menyampaikan kondisi tersebut kepada Sumiaseh Mey dan Mulyo Suharto, suami Mey, yang langsung diteruskan kepada Kades Selok Besuki, Maimun dan selanjutnya dilaporkan ke instansi terkait.
Hingga pada Senin (11/2), sekitar pukul 11.00 WIB, Sumiaseh Mey menyuruh pembantunya Usman untuk melihat ibunya. Namun, setelah sampai dirumah ibunya kondisi pintu rumah tersebut dalam keadaan terkunci dan tercium bau busuk dari dalam rumah tersebut.
Karena merasa curiga, Usman menyampaikan kondisi tersebut kepada Sumiaseh Mey dan Mulyo Suharto, suami Mey, yang langsung diteruskan kepada Kades Selok Besuki, Maimun dan selanjutnya dilaporkan ke instansi terkait.
“Meninggalnya ibu disebabkan karena sudah lanjut usia, dan tidak ada pengawasan, sehingga pada saat dari kamar mandi hendak melaksanakan sholat terpeleset dan jatuh,” kata Mey.
Sekitar pukul 13.45 WIB, Tim SPKT dari Polres Lumajang, Ipda Budi Karsono tiba di lokasi, dan langsung membawa korban ke RS dr Haryoto untuk diotopsi. “Diperkirakan sudah lebih 2 minggu Sumiyati meninggal, hingga membusuk,” pungkasnya. (tik)
