NGAWI, SMNNews.co.id – Jelang pergantian Kepala Kejaksaan Negeri Ngawi, demonstrasi massa terjadi di depan kantor kejaksaan Selasa siang (29/10/2019).
Puluhan orang membawa sejumah poster bertuliskan tuntutan mereka agar aparat hukum tegas menuntaskan kasus-kasus yang sudah pernah dilaporkan ke institusi korps baju coklat ini.
“Karena beberapa kasus kami indikasikan tidak kunjung ada tindak lanjutnya, bahkan yang sudah dilaporkan sejak beberapa tahun lalu,” ujar Sumadi, koordiantor lapangan aksi massa ini.
Demo puluhan orang ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. Sumadi menyatakan, saat ini kasus yang ada dalam catatannya misalnya laporan dugaan korupsi dana ADD Desa Pucangan Kecamatan Ngrambe dan dugaan korupsi Desa Planglor Kecamatan Kedunggalar. “Mungkin masih ada pula kasus-kasus lain yang di-peti es-kan sehingga masyarakat tidak tahu,” ungkapnya.
Korupsi di Pucangan, menurut Sumadi, moodusnya adalah menarik dana swadaya masyarakat untuk pembangunan fisik yakni pavingisasi, namun ternyata dianggarkan sebagai proyek desa yang terdanai Alokasi Dana Desa (ADD) . “Sudah kami laporkan sejak tahun lalu ya buktinya kandas tanpa jejak,” ujar Sumadi.
Sedangkan di Planglor terkait ambrolnya talud senilai Rp 550 juta yang didanai ADD dan dilaporkan sejak beberapa tahun lalu. Menurut Sumadi, banyak kesalahan dalam pembagunan talud tersebut yang mengindikasikan adanya dugaan korupsi.
“Namun penyelidikan malah tidak kunjung jelas sampai sekarang, kami tidak mau momen pergantian kepala kejaksaan menjadi alasan tidak diprosesnya laporan-laporan kasus ini,” katanya.
Kepala Kejaksaan Negeri Ngawi, Waito Wongateleng tidak sedang berada di tempat dan massa hanya diterima Kasub Bag Bin, Rio Vernika. Rio menjanjikan tidak ada kasus yang mandeg dan akan terus memproses semua laporan yang sudah dilayangkan masyarakat ke kejaksaan.
Usai diterima dan berdialog, masa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Sementara dari Koalisi Masyarakat Sipil akan terus mengawal kasus yang ditangani kejaksaan. “Bila dipetieskan lagi ya kami akan demo lagi dengan massa lebih banyak,” ujar Sumadi. (ari)