BLITAR, SMNNews.co.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Kabupaten Blitar dalam rangka menjenguk RAA (3) yang diduga dianiaya oleh orang tua angkatnya.
Kedatangan Tri Rismaharini secara langsung menjenguk dan memastikan kondisi RAA (3) di ruang pelayanan anak lantai tiga RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dengan disambut oleh Sekda Kabupaten Blitar Izul Mahrom, Kadinkes Dr. Cristian, Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Endah Woro Utami serta Kapolres Blitar Panji Anom dan OPD terkait dilingkup Pemkab Blitar.
Cepatnya penanganan dugaan kasus penganiayaan ini, juga berkat kesigapan perangkat dan pemerintah desa, yang didukung Pemkab Blitar dalam hal ini Wabup Blitar Rahmat Santoso yang secara kusus meminta aparat hukum untuk segera menindak lanjuti hal tersebut.
Baca Juga : Wabup Blitar Rahmat Santoso Akan Pantau Terus, Korban Penganiayaan Anak di Kecamatan Talun
Selepas menjenguk anak korban penganiayaan, Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada awak media mengatakan, pihaknya melihat uploud dari media Kemensos terkait hal ini, dan pihaknya merasa heran dan bertanya-tanya, kenapa sampai anak dititipkan ke tetangganya, ternyata ditinggal ibuknya untuk menjadi calon TKW.
“Dan ibunya sudah kembali ijin ke PJ TKI untuk pulang merawat anaknya. Dan si anak kelihatannya mengalami trauma berat, makanya tadi saya perintahkan staf saya, direktur penanganan anak untuk tinggal disini, membantu merawat anak ini hingga kembali pulih, sekaligus menangani tentang penganiayaannya,” tuturnya.
Selanjutnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga meminta kepada ibu kandung korban tidak usah pergi dan untuk tetap tinggal merawat anaknya, karena si anak kelihatannya masih trauma dan tidak mau dengan orang lain selain ibuknya. Dan pihaknya juga akan membantu penyelesaian dengan pihak PJ TKI di malang.
“Tadi juga saya tawari untuk bisa bekerja di Blitar sini aja, semisal di Makam Bung Karno, dengan Kota Blitar kan dekat, ibunya mau namun menunggu dulu sampai kondisi anaknya membaik dan sudah mau ditinggal bekerja,” terangnya.
Baca Juga : Puluhan Kios Pasar Dungus Madiun Ludes Terbakar
Sementara itu Direktur RSUD Ngudi Waluyo usai mendampingi Mensos Risma kepada awak media menerangkan, bahwa saat ini kondisi korban sudah mulai membaik dan sudah mau minum susu. Dan yang ditakutkan Anemia, namun setelah melalui tranfusi juga mulai membaik, sehingga korban sudah seger dan secara badan sudah bisa tidur dengan nyaman.
“Untuk perawatan kami berupaya menerapkan perawatan dan penanganan terbaik mulai dari dokter spesialis anak dan juga tetap didampingi oleh psikolog. Dengan segala upaya yang kita lakukan, kita juga berharap anak ini nantinya tidak sampai stunting,” pungkas Dr. Endah Woro. (bonaji)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!