Ngawi, SMNNews.co.id – Hama tikus dan kekurangan air, kini melanda dunia pertanian, khususnya di Kabupaten Ngawi. Hal ini juga mencuat saat rapat koordinasi Peningkatan Produksi Tanaman Padi, Jagung dan kedelai (pajale), Rabu (16/10/2019). “Keberadaan hama dan kekurangan air itu cukup mempengaruhi produksi tanaman pangan, namun untuk Ngawi timur, kekurangan air saat kemarau digantikan dengan tanaman tembakau, lainnya tetap padi tetapi dibantu air pompa dalam atau sibel,” ungkap Marsudi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi.
Rapat koordinasi tersebut juga melibatkan Dandim 0805 Ngawi, Letkol Hany Mahmudi beserta Danramil di seluruh Kabupaten Ngawi serta dihadiri Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian, Wiwi Sutiwi.
Marsudi mengemukakan, salah satu hal yang terus dilakukan Dinas Pertanian Ngawi juga mensosialisasikan larangan menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus karena membahayakan manusia.
Selain itu, pihaknya juga mendorong generasi muda untuk meminati dunia pertanian serta mendorong penggunaan teknologi modern demi kemajuan dunia pertanian dan peningkatan produksi.
Dia juga memaparkan, secara capaian target panen, pertanian di Ngawi masih menduduki peringkat kelima di Jatim sebagai daerah produsen padi. “Jumlah produksi kita sekitar 800 ribu ton dan hanya 20 persen yang dikonsumsi masyarakat Ngawi sendiri, sehingga kita ini masih surplus,” ujarnya.
Sedangkan Dandim 0805 Ngawi, Letkol Hany Mahmudi mengungkapkan pihaknya tetap mengawal dunia pertanian di Ngawi, termasuk dalam serapan gabah maupun peta pendataan pertanian. “Kami juga tahu ada beberapa yang sempat gagal panen akibat kendala-kendala seperti hama, kurang air maupun keberadaan pupuk,” ungkapnya.
Sedangkan untuk serapan gabah ke Bulog, sampai akhir September 2019 sudah mencapai 83,94 persen. “Kami juga berharap, harga beli dari Bulog dapat memuaskan petani,” tuturnya.
Sementara itu Wiwi Sutiwi dari Kementerian Pertanian mengaku gembira dengan prestasi dan capaian serta inovasi yang dilakukan petani, dinas pertanian maupun dukungan TNI. “Ke depan kami juga berharap hal ini semakin ditingkatkan, sedangkan program-program pendukung dari Kementerian Pertanian untuk daerah, juga akan kita upayakan meningkat,” kata Wiwi.
Kementerian Pertanian sendiri memuji upaya Ngawi untuk membawa minat generasi muda menggeluti bidang pertanian. (ari)