HomeBERITAKematian Akibat Terpapar Covid-19 Meningkat, Petugas Pemulasaraan Jenazah Kewalahan

Kematian Akibat Terpapar Covid-19 Meningkat, Petugas Pemulasaraan Jenazah Kewalahan

Pemakaman korban Covid-19, tak jarang juga dihadiri petugas keamanan.

NGAWI, SMNNews.co.id – Jumlah orang yang meninggal diduga akibat terpapar Covid-19, semakin meningkat di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Petugas pemulasaraan jenazah pun kewalahan menangani karena keterbatasan tenaga.

Tren kenaikan korban meninggal dengan dugaan terpapar Covid-19 di Ngawi, terjadi sejak pertengah Mei hingga sekarang. Pemakaman mereka yang harus diberlakukan dengan prosedur kesehatan (prokes) membuat petugas rumah sakit dan PMI setempat harus tabah menahan lelah.

Para petugas ini harus mengurus jenazah, mengantar dan mengusung bahkan menimbun jasad korban dengan tetap mengenakan APD tertutup rapat dan gerah.

Keseluruhan proses ini bisa memakan waktu sedikitnya 3 jam, dengan catatan medan jalan saat pengantaran jenazah mudah, dan penimbunan tanah makam tidak seluruhnya dilakukan petugas.

Data di PMI cabang Ngawi, pada Selasa, 29 Juni 2021, sudah menangani 17 orang korban meninggal akibat Covid-19. Sedangkan pada Rabu 30 Juni 2021, petugas sudah mendapatkan antrian 5 jenazah.

“Memang ada kenaikan jumlah jenazah yang ditangani dengan prokes, diduga terpapar Covid-19. Kami berharap ada penambahan tim pemulasaraan di PMI Ngawi ini, agar jenazah tidak perlu antri lama untuk ditangani,” ungkap Cecep Tyas Putra, seorang petugas pemulasaraan jenazah di PMI Cabang Ngawi.

Hal itu juga terjadi di RSU dr Soeroto Ngawi. Kematian korban akibat terpapar Covid-19 mencapai puluhan orang, melonjak sejak pertengahan Mei lalu.

Direktur RSU dr Soeroto, Agus Priyambodo mengatakan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat juga semakin bertambah dan resiko kematian juga meningkat. RSU dr Soeroto sendiri sudah menambah ruang isolasi sampai membentuk rumah sakit lapangan.

“Korban meninggal akibat Covid-19 pada Mei lalu ada 41 orang dan Juni ada 39 orang, berarti bila dirata-rata bisa lebih satu orang yang meninggal setiap harinya,” ungkap Agus.

Sedangkan Sudarto, petugas pemulasaraan jenazah RS Widodo Ngawi, juga membenarkan bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 semakin banyak.

RS Widodo memiliki tim pemulasaraan sendiri yang terbagi untuk tim pemulasaraan jenazah dan tim pemakaman, masing-masing 4 orang.

“Dulu jarang sekali ada pemakaian prokes, namun lima minggu terakhir rata-rata tiap hari ada. Bahkan terkadang bisa mencapai 2-3 jenazah per hari,” ujarnya.

Kematian akibat Covid-19 ini membuat gugus tugas setempat semakin ketat memberlakukan penerapan 6 M untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19. Selain itu juga gencar melaksanakan vaksinasi dan operasi yustisi merazia warga yang bandel mengenakan masker.

Sampai 30 Juni 2021, tercatat ada 3.042 kasus Covid-19 di Ngawi. Jumlah korban aktif 117 orang, kesembuhan sebanyak 2.608 orang, serta yang meninggal sebanyak 317 orang. (ari)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Asahan Buka Festival Tari Gubang Tingkat SD dan SMP Negeri/Swasta se-Kabupaten Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Sebanyak 14 Tim yang berasal dari jenjang SD dan SMP di Kabupaten Asahan, mengikuti Festival Tari Gubang dengan tema "Melalui Festival...

Bupati Asahan Pimpin Upacara Hari Peringatan Otonomi Daerah

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bupati Asahan H. Surya BSc memimpin Upacara hari peringatan Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di halaman kantor Bupati Asahan, Kamis (25/04/24)....

GP Ansor Jember Deklarasikan Ketuanya Maju Pilkada Kabupaten

JEMBER, SMNNews.co.id - Jajaran Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Jember mendeklarasikan Ketua Ansor Jember, Izzul Ashlah untuk maju dalam kontestasi Pilkada kabupaten Jember 2024,...