BLITAR, SMNNews.co.id – DPRD Kota Blitar memberikan apresiasi akan langkah cepat Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dalam usaha memutus rantai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sehingga membuat masyarakat merasa aman dari virus yang menjadi Pandemi ini.
Ketua DPRD Kota Blitar, dr Sahrul Alim mengatakan pendirian rumah singgah pemudik, adalah salah satu langkah sigap yang dilakukan Pemkot Blitar. Di mana di daerah lain yang masih berkutat dalam perencanaan, Kota Blitar sudah siap rumah singgah pemudik dan karantinanya bisa dihuni mulai saat ini, setelah diresmikan Senin (13/4/2020) kemarin.
“Kecepatan pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk penanganan Covid-19 ini bagus. Seperti menghadapi pemudik bisa diprediksi baik dengan menyiapkan rumah singgah pemudik. Bahkan bahkan ada tiga tempat sudah disiapkan mampu menampung kurang lebih 300 pemudik,” ungkapnya, Selasa (14/4/2020).
Salah satu rumah yang sudah resmi dibuka bertempat di Rusunawa Yonif 511 Jalan Sumba, Kelurahan Karangtengah, menurut Sahrul sudah sangat layak dan terlihat mewah. Membuat warga yang akan dikarantina tidak merasa takut seperti halnya dipenjara.
Menempati karantina ini seperti halnya dilayani dengan fasilitas yang lengkap mulai dari meja, kursi, tempat tidur, selimut, kamar mandi bahkan kebutuhan makan minum disiapkan oleh pemerintah.
“Rumah singgah menurut kami sudah layak. Kamarnya besar-besar ketika untuk mengkarantina sehingga jarak antar warga tidak terlalu berdekatan sesuai dengan anjuran kesehatan,” ujarnya.
Meski demikian, Sahrul memberikan kritik bagi kegiatan penyemprotan desinfektan yang tidak terkoordinir dengan baik. Semisal tiap OPD (organisasi perangkat daerah) melakukan tindakan penyemprotan sendiri-sendiri, dia sesalkan.
Pembuatan cairan desinfektan dibuat dengan mencampur bahan sendiri-sendiri. Padahal pembuatan cairan desinfektan ada takarannya sendiri supaya aman bagi kesehatan. “Apalagi keberadaan obat di pasar terbatas. Kalau menyemprot sendiri-sendiri bisa saja salah memilih obat, hal seperti itu harusnya terkoordinir. Kalau sembarangan menyemprotkan takutnya malah menimbulkan resistensi tubuh akibat cairan kimia desinfektan, malah menimbulkan penyakit baru,” terang pria yang juga berprofesi dokter ini.(adv/jon)
Editor : Arik