Ngawi, suaramedianasional.co.id – Memberikan informasi mengenai upaya pimpinan dalam mengelola daerahnya, sudah menjadi tugas melekat di Bagian Humas, Dinas Kominfo Kabupaten Ngawi. Keterbatasan tenaga ASN yang bekerja di sub bagian Komunikasi Pimpinan Daerah, seringkali membuat mereka kesulitan mengatur waktu liputan dan mempublikasikan informasi tersebut.
“Tugas kami memberikan branding positif terhadap arah kebijakan, gagasan dan capaian kepala daerah yakni bupati, wakil bupati maupun sekretaris daerah, sebagai bagian dari Dinas Kominfo,” ujar Totok Sudariyanto, Kepala Bagian Humas Pemkab Ngawi.
Peliputan yang dilakukan ASN di Humas Pemkab Ngawi pun mirip benar dengan kinerja wartawan. Pembedanya boleh jadi pada belum adanya cukup tenaga untuk melakukan perencanaan peliputan mendalam. “Biasanya memang kami mengikuti kegiatan kepala daerah, namun untuk pengambilan momen menarik dari sisi fotografi maupun pembuatan artikelnya, kami memang banyak meniru teman-teman jurnalis,” ujar Totok.
Bagian Humas Pemkab Ngawi memiliki tiga sub bagian yakni Sub Bagian Rumah Tangga, Sub Bagian Humas dan Protokol serta Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Daerah (Kompinda). Subbag Kompinda inilah yang mengelola publikasi dan branding.
Punggawa pada sub bagian Kompinda yang menangani soal publikasi ini hanya terisi 7 orang namun tetap diharapkan berbuat maksimal walau tenaga terbatas. Masih beruntung pada sub bagian yang dipimpin Raden Lucky Nugroho Adi ini, memiliki ASN yang siap belajar otodidak melakukan tugas peliputan. Beberapa staf bahkan sudah memiliki hoby menulis, memfoto dan berjibaku dengan internet sebelum masuk pada subbag Kompinda. “Bagi saya berada di subbag kompinda seperti menyalurkan hobby fotografi yang sudah saya geluti sejak SMA,” ungkap Arif Widyanto, staf bagian fotografi.
Sebelumnya Arif merupakan pengelola akun instagram makrongawi, sebuah akun yang sudah dikenal sampai mancanegara untuk ajang memajang hasil foto benda dan hewan kecil. Arif juga mengakui, beberapa kali foto hasil karyanya di akun tersebut dibeli majalah luar negeri. “Namun sejak saya pindah tugas di Bagian Humas, akun itu tidak ada yang mengelola dan akhirnya saya non aktifkan sejak Februari 2018,” ujarnya.
Karya Arif, tahun ini juga masuk dalam 24 Hours Project dengan judul “Gerimis Manis di Hari Kamis dimana mengetengahkan gambar seorang ibu dengan anaknya di tengah gerimis yang membasahi tubuh mereka. Arif pun mengaku senang dengan tugasnya saat ini karena dapat lebih mengenal lingkungan di luar kantor, membidik wajah-wajah kepala daerah dan tokoh nasional. “Senang sekali ketika tahun lalu dapat memotret Presiden Jokowi, pernah juga mengunggah video live streaming salah satu kegiatan bupati di instagram dan di-like Gubernur Soekarwo, itu rasanya bangga sekali,” ujarnya.
Sedangkan Azzizun Ghofur, salah satu tenaga peliputan menyatakan, mengelola publikasi di humas seringkali memang terkendala kurangnya tenaga. Dia pun tak jarang harus mengerjakan kegiatan administrasi apabila sedang tidak ada kegiatan liputan pimpinan daerah. “Namun kalau hasil foto atau artikel dari sub bagian humas mendapat perhatian, tentu menyenangkan dan jadi kebanggaan tersendiri,” ujarnya.
Kekurangan tenaga ASN di bagian Humas Pemkab Ngawi sendiri saat ini dicoba diterobos dengan membagi tenaga dalam tim kerja serta tugas mereka sedapat mungkin mengikuti kegiatan pimpinan daerah. (ari)