Ngawi, SMNNews.co.id – Bursa penjaringan bacabup-bawabup di Ngawi semakin hangat saja. Kali ini dengan munculnya sosok-sosok yang mengklaim diri dapat mewakili kaum nahdliyin.
Hal ini misalnya dengan munculnya Syamsul Wathony, mantan Ketua KPU yang juga mantan Ketua Lakpesdam NU mendaftar penjaringan kepala daerah di Partai Nasdem dan Partai Gerindra, dengan mengincar kursi bacawabup.Sedangkan, Khoirul Anam Mukmin, Ketua DPC PKB Ngawi, juga mengembalikan berkas pendaftaran ke Gerindra. “PKB harus memperhatikan kepentingan Nahdliyin dan sebagai ketua parpol, wajar jika diharuskan mengikuti bursa pencalonan,” kelit Gus Anam.
Anam pun mengaku mulai menjajaki kemungkinan kolaborasi antara PKB dan Gerindra. “Warga Nahdliyin terus terang saja, tidak mau tertinggal atau ditinggal dalam kontestasi, ini kan saya lakukan setelah sebelumnya meminta pertimbangan para kyai NU,” ujar Gus Anam, sapaan akrabnya.
Anam juga mengaku kolaborasi dengan Gerindra saat ini ideal dilakukan mengingat mereka sama-sama memiliki 4 kursi sehingga hanya perlu satu kursi lagi untuk bisa mengusung calon sebab yang dibutuhkan adalah 9 kursi. “Di Ngawi, Gerindra dan PKB juga sangat bisa bekerjasama dalam hal mewakili suara nahdliyin itu tadi, toh warga Nahdliyin maju dalam kontestasi pun tak harus jadi bupati tapi juga sangat terbuka kemungkinan sebagai bacawabup,” tandas Gus Anam.
Ketua Gerindra, Aswan Hadi Nadjamuddin, Khoirul Anam dan Syamsul Wathony sendiri sudah bertemu pada Kamis (14/11/2019) demi penjajakan kemungkinan kolaborasi mereka tersebut. “Sebagai ketua partai, kami pun harus siap jika diperintahkan turut serta berkontestasi, dan bekerjasama dengan PKB juga sangat mungkin,” ujar A.H. Nadjamuddin.
DPC PKB Ngawi sendiri, mengaku akan membuka pendaftaran pada pekan depan.
Apabila Gerindra-PKB bergabung, mereka hanya butuh satu kursi lagi untuk dapat mengusung calon. (ari)
