BLITAR, SMNNews.co.id – Komisi III DPRD Kabupaten Blitar memberikan dukungan pada Pemerintah Kabupaten Blitar untuk menutup peternakan sapi perah PT Greenfields Indonesia di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi. Melihat limbah kotoran ternak dari awal pendiriannya hingga kini tetap dikeluhkan mencemari sungai-sungai dan lingkungan sekitar.
Hal demikian diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar Sugianto dalam menanggapi Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso yang memberikan ancaman pada PT Greenfields. Menutup peternakan dengan mencabut izin usaha bila tidak memenuhi komitmen dalam perbaikan pengelolaan limbah.
“Tentu kami sangat mendukung sikap tegas pak wabup. Demi kemajuan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam mengatasi PT Greenfields yang limbahnya hingga kini selalu bermasalah,” kata Sugianto, Selasa (29/6/2021) kemarin.
Menurut Sugianto, komisi III telah beberapa kali menerima audiensi masyarakat yang mengeluhkan pencemaran limbah kotoran sapi. Juga beberapa kali mempertemukan manajemen PT Greenfields Indonesia dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun hasilnya masalah pencemaran lingkungan tetap terulang dan terkesan perusahaan bandel tidak melakukan perbaikan yang signifikan.
“Kenyataannya masih jauh dari harapan bahkan hari ini masih ada masuk surat pengaduan dari warga. Padahal sudah berkali-kali didatangi DLH baik Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Blitar. Intinya tetap membandel,” ungkap Sugik sapaan akrab Sugianto.
Ia berharap, Kabupaten Blitar dengan bupati dan wakil bupati barunya berani mengambil langkah tegas. Seperti pada perusahaan yang menghiraukan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan pemerintah. Apalagi perusahaan tersebut tidak memberikan kontribusi pemasukan ke daerah dan tidak memberikan dampak positif ke masyarakat sekitar.
“Greenfield berdiri di Blitar sejak 2018 PAD nya tidak ada, CSR nya juga tidak jelas. Manfaatnya tidak ada, tapi malah bawa masalah terus, maka pemerintah harus berani ambil sikap secara tegas ditutup,” tegas politikus Partai Gerindra ini.
Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso menanggapi dukungan DPRD menyatakan sikapnya bukan gertakan semata. Sebagaimana Bupati Blitar juga memberikan surat teguran No.570/287/408.117/2021 kepada PT Greenfields Indonesia. Isinya untuk segera menghentikan pencemaran di farm 2 dan menghentikan aktivitas pengembangan farm 3 di Kecamatan Doko.
“Saya serius dan tidak main – main, karena semua bukti video dan sampel air sungai sudah ada. Kalau memang melanggar aturan, mencemari lingkungan dan tidak ada manfaatnya mending ditutup saja,” kata Wabup Rahmat Santoso.
Terpisah, Direktur PT Greenfields Indonesia di Blitar, Heru Setyo Prabowo menanggapi teguran Bupati Blitar, mengaku bahwa telah terus menerus melakukan perbaikan. “Dengan adanya teguran tersebut, tapi kini prosesnya dipercepat. Seperti proses mamia, bekerja sama dengan perkebunan terkait lahan dan pembersihan saluran terus dilakukan. Juga pemantauan lingkungan, agar jika limbah penuh di penampungan tidak sampai meluber ke sungai,” kata Heru.
Dalam hal pengolahan limbah, Heru menambahkan memang diperlukan perluasan lahan. Sedang kini pihaknya sedang mempercepat prosesnya. “Karena lahan yang ada di sekitar pabrik, bukan hanya milik warga tapi juga sebagian milik perkebunan,” pungkasnya. (jon/hun)
