NGAWI, SMNNews.co.id – Peninggalan sejarah ternyata banyak tersimpan di Ngawi, Jawa Timur. Hal itu bahkan jadi salah satu daya tarik yang diperhatikan Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat mengunjungi Ngawi, Jumat-Sabtu(15/1/2022).
Kunjungan Komisi A DPRD DIY itu diantaranya ke Pendopo Kabupaten Ngawi dan disambut Bupati Ony Anwar didampingi Wabup Dwi Rianto Jatmiko.
Komisi A DPRD DIY juga menyempatkan singgah di rumah peninggalan KRT Radjiman Wedyodiningrat, di Dusun Paldaplang, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren.
Radjiman Wedyodiningrat adalah tokoh penting masa perjuangan Indonesia. Pria bergelar doktor ini merupakan Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) Indonesia tahun 1945.
Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DiY pun tertarik dengan potensi wisata sejarah Ngawi. Sesuai penuturan Bupati Ony Anwar, terdata 263 situs dan cagar budaya ada di Bumi Orek-orek ini.
Eko Suwanto, polisiti Fraksi PDIP ini meminta ada komitmen pengembangan wisata sejarah, sebab penting untuk dilakukan daerah.
Menurut Eko Suwanto, peninggalan sejarah di Ngawi yang mencapai ratusan, padahal luas wilayah sekitar 128 KM persegi dan penduduk sekita 920 ribu, cukup banyak. Eko menilai hal itu adalah potensi besar yang sayang bila diabaikan.
“Ke depan, bukan mustahil Pemkab Ngawi dapat bekerjasama dengan Pemprov DIY mengenai destinasi wisata sejarah dan riset bersama ahli dari perguruan tinggi di Yogyakarta,” kata Eko Suwanto.
Pada rombongan DPRD Yogya ini, Bupati Ngawi, Ony Anwar, memaparkan pula, peninggalan sejarah di wilayahnya bukan hanya banyak namun juga unik dan menarik.
Buktinya, ada yang menjadi perhatian pusat saat ini. Ony kemudian menyebut pemugaran Benteng Van Den Bosch yang didanai APBN dan kini masih tahap penyelesaian.
Bangunan yang juga dijuluki Benteng Pendem ini, berlokasi di titik pertemuan Bengawan Solo dan Madiun, sehingga strategis di masanya. Belanda menjadikannya sebagai tempat penyimpanan senjata dan logistik di sekitar tahun 1830-1839.
“Restorasi Benteng Pendem ini didanai APBN senilai Rp170 M,” ungkap Ony Anwar Harsono.
Pertemuan antara Bupati Ngawi dan Komisi A DPRD DIY ini akhirnya diakhiri dengan ditandai penyerahan cenderamata berupa wayang Werkudoro.
Diharapkan, sifat luhur tokoh Werkudoro yaitu, jujur dan berani membela kebenaran, akan mewujud dalam kerja kelola negara di era kini, termasuk menjaga Pancasila dan NKRI.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, juga berharap pasca kunjungan Komisi A DPRD DIY, segera ada tindak lanjut kerjasama yang lebih detail.
“Potensi wisata kita banyak dan tak kalah dengan Yogya, hanya bedanya tidak punya pantai saja. Mudah-mudahan sinergi bisa terus terjalin antara DIY dengan Ngawi,” kata Ony Anwar Harsono. (K.P. Susanti)