BLITAR, SMNNews.co.id – Secara seni SDM di Blitar tergolong cukup banyak. Tetapi para seniman tersebut kebanyakan merantau ke kota lain. Sedangkan di Blitar masih di dominasi dengan seni pertunjukan.
Untuk seniman seni rupa di Blitar secara SDM tergolong cukup banyak di bandingkan dengan seniman lokalan di Malang. Akan tetapi para seniman Blitar tersebut, mereka tersebar di berbagai kota lain. Dikarenakan ekosistem pasar seni rupa belum terbentuk di Blitar ini. Sedangkan di kota lain seni rupa secara pasar sudah terbentuk.
Lahir Setya Budi, perupa asal Blitar yang memiliki gaya lukis neo expresionism ini mengatakan, bahwa seni rupa di Blitar masih terfokus pada seni rupa konfensional. Dalam artian konfensional itu, lukisan ini masih berkutat pada karya lukis Sukarno dan pemandangan yang masih menggunakan pakem-pakem lama. Dan menurutnya mereka itu adalah pengrajin.
Sedangkan untuk seni rupa modern sendiri kurang diminati di Blitar. Dikarenakan arus pasar yang kurang memadai dan masih sedikitnya kolektor pecinta seni rupa. Hal itu terjadi, karena rata-rata kolektor merupakan pengusaha, sedangkan sektor industrial di Blitar masih sedikit. Sedangkan pengusaha lebih banyak berada pada kota besar.
“Saya melihat Blitar dari tahun 2017 sampai tahun 2021 ini, karya seni di Blitar mulai bertumbuh, berkembang dan ekosistem seni rupa juga mulai terbentuk,” Katanya.
“Ada permasalahan lain juga kebanyakan masyarakat di Blitar masih belum paham tentang pameran lukisan, yang padahal pameran tersebut di peruntukan untuk memerkan lukisan yang bertujuan di jual ke kolektor dan masyarakat. Tapi mayarakat kebanyakan masih memahaminya pameran hanya untuk dilihat saja,” Sambungnya.
Harapan Lahir dari kesenian Blitar terutama seni rupa dapat berkembang dengan pesat dan pasar mulai terbentuk dengan signifikan. Dikarenakan sudah adanya beberapa komunitas seni rupa yang mulai terbentuk salah satunya Omahcam, yang membuat seni rupa di Blitar hidup Kembali.
Untuk kalian yang ingin tahu hasil dari karya seni rupa Lahir Setya Budi bisa cek langsung di IGnya: @lahirs
Penulis : Dani Elang Sakti