SURABAYA, SMNNews.co.id – Kepedulian Masyarakat Jawa Timur dalam melawan dan memerangi Covid-19, kembali ditunjukkan antar elemen dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong.
Pemprov Jawa Timur mendapat bantuan perlengkapan penanganan Covid-19 berupa Alat Perlindungan Diri (APD), Hand Sanitizer dan Masker dari Gerakan Madrasah Peduli Covid-19 (GEMPI) kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jatim, Jum’at 10/04/2020.
Sebanyak 405 liter Hand Sanitizer yang dikemas dalam jerigen serta botol dalam berbagai ukuran, 10.000 masker kain hasil produksi Madrasah Aliyah serta 250 APD.
Gubernur Khofifah mengatakan, “Tentu kami berterima kasih. Ini adalah suatu bentuk kreativitas dan inovasi dari Madrasah Aliyah yang ada di Jawa Timur, kedua adalah bentuk gotong-royong dan kepedulian dari semua elemen,” katanya.
Seluruh perlengkapan tersebut disumbangkan kepada Pemprov Jatim, guna didistribusikan dalam upaya penanganan Covid-19 di Jatim, dan bantuan tersebut diterima langsung dari Kanwil Kemenag Jatim di lobi Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, bantuan dari GEMPI ini menunjukkan bahwa seluruh elemen di Jawa Timur memiliki semangat gotong royong serta komitmen yang kuat untuk bersama-sama melawan covid-19.
Sebelumnya, bantuan demi bantuan terus mengalir Kepada Pemprov Jatim, diantaranya dari pengusaha, Kelompok umat beragama, tokoh masyarakat dan juga lintas elemen.
“Bahkan ada juga hotel yang menyiapkan tempatnya untuk jadi rumah singgah dengan harga yang sangat terjangkau. Sore ini, dari Madrasah Aliyah juga tidak mau ketinggalan untuk ikut memberikan kepeduliannya, kepada Kanwil Kemenag Jatim kami tentu berharap doanya lebih Istiqomah lagi dan jika seluruh umat beragama juga berdoa, kita ketuk pintu langit agar badai Covid-19 ini cepat berlalu, “Ujar Khofifah.
“Terkait bantuan sembako, Saat ini sedang disusun detail plan-nya, sebab ada bantuan pangan non tunai(BPNT) dimana kemarin Jatim mendapat tambahan satu juta lebih BPNT dari pemerintah pusat, dan yang non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan disingkronkan agar sasarannya makin meluas,” katanya.
Diadakan konsolidasi data mulai Pemerintah Pusat, Pemprov, maupun Kabupaten/Kota harus solid, maka diberikan pembagian tugas yang jelas dalam pemberian bantuan sembako.
Gubernur Khofifah menambahkan, Hal ini penting guna menjaga bantalan sosial agar jangan sampai masyarakat yang rentan miskin kemudian menjadi miskin dan yang hampir miskin menjadi miskin, serta yang miskin menjadi sangat miskin. Nah bantalan sosial itu pentingnya di situ,” imbuhnya.
Ahmad Zayadi selaku kepala Kanwil Kemenag Jatim mengatakan, tujuan dari bantuan ini adalah sebagai Darma Bhakti Madrasah Aliyah pada masyarakat Jatim, pihaknya ingin agar gerakan peduli serta memberikan bantuan ini terus berkembang.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Madrasah tidak hanya bersih dan sehat, namun juga sangat peduli dengan peristiwa apapun yang terjadi di tengah masyarakat, ini bagian dari Darma Bhakti kami, mudah mudahan di kesempatan berikutnya inisiatif ini akan terus kita budayakan,” pungkasnya. (Bry)
Editor: Nanim