Ngawi, suaramedianasional.co.id – Ratusan tenaga lepas dikerahkan KPU Kabupaten Ngawi untuk melakukan pelipatan surat suara selama Senin-Selasa (18-19/3). Pelipatan selama dua hari ini menyelesaikan 945.194 lembar surat suara dan menemukan 2.017 lembar yang rusak. “Kategori rusak ini ada yang sobek, lekat antara satu dan lainnya, gambar rusak dan sebagainya,” ungkap Syamsul Wathoni, Ketua KPU Ngawi.
Surat suara yang dikirim ke Ngawi diakui oleh Toni, sapaan akrabnya, masih kurang dan pihaknya masih menunggu pengiriman tahap selanjutnya dari percetakan di Bekasi, Jawa Barat. Dia berharap, semua surat suara sudah lengkap dan pihak KPU juga dapat memenuhi target pendistribusian yakni H-3 pencoblosan sudah terkirim ke kecamatan. “Jadi targetnya H-3 di kecamatan, H-2 terdistribusi ke desa dan H-1 sudah ada di TPS,” ujarnya.
KPU sendiri tetap mengumpulkan surat suara yang rusak dan akan meminta penggantian ke percetakan. Surat suara DPD dan capres-cawapres adalah yang sudah selesai disortir dan dilipat namun KPU Ngawi tetap menunggu pengiriman tahap selanjutnya yang dijadwalkan Rabu (20/3).
Tenaga-tenaga pelipat kertas suara sendiri dikerahkan sebanyak 262 orang dengan berbagai latar belakang. Rata-rata mengaku senang dengan upah yang diberikan karena dihitung harian. Upah untuk pelipatan kertas suara ini berkisar Rp 140 sampai Rp 880 per lembar sehingga cukup menjanjikan untuk mereka. “Saya perlu untuk bayar kuliah apalagi ini kan upahnya bagus