BLITAR, SMNNews.co.id – Selama 35 tahun mengabdi, mulai mengajar, sampai jadi pak walikota, Drs. Santoso cukup memberikan contoh yang bisa digugu dan ditiru. Sepanjang meniti perjalanan di birokrasi, si Umar Bakri kini tetap ingin berbakti.
“Satrio Keren (Santoso-Tjutjuk Sunario) akan lebih bersahaja merebut simpati masyarakat di ajang kontestasi calon kepala daerah. Dengan mantapkan warga pendukungnya melalui 11 program visi misinya, memastikan APBD hanya untuk Rakyat,” kata Santoso saat menemui tatap muka pendukungnya di Jusenan, Kelurahan Tanjungsari, Sukorejo, Rabu malam (04/11/2020).
Kehadiran Santoso di bagian utara batas kota Blitar dengan Kabupaten Blitar ini, untuk melakukan orasi kampanyenya. Santoso yang hadir didampingi anggota dewan pendukung beserta para relawan Satrio Keren, sekitar pukul 20.00 WIB disambut yel yel Satrio Keren sebagai penyemangat dalam gelaran 9 Desember untuk memenangkan Paslon nomer urut 2 Santoso Tjutjuk Sunario.
Dalam pidatonya, Santoso selalu dan selalu menekankan juga memperhatikan nasib wong cilik.
“Mengapa APBD untuk rakyat karena jika APBD Pro rakyat pemahamannya hanya untuk yang pro saja atau pemilihnya saja, beda kalo APBD untuk rakyat, artinya semua anggaran itu ya hanya untuk rakyat tidak tebang pilih,” ucap Santoso.
Lebih lanjut pihaknya juga menyampaikan, sekarang suhu politik membara luar biasa, banyak berita hoax, intimidasi menghalalkan segala cara untuk bisa menang di gelaran pilwali, banyak berita-berita hoax yang ingin menjatuhkannya.
Menyikapi hal itu Santoso minta sebagai pendukung pasangan Satrio keren nomor 2 tidak perlu galau dengan berita-berita miring. Ia pun mengajak masyarakat Kota Blitar jadi orang yang cerdas dan pintar, memilih sesuai hati nurani, bukan memilih karena terpaksa karena politik uang.
“Mari kita tunjukan kebesaran dan kemuliaan Bung Karno yang dikenal oleh seluruh masyarakat dunia, karena Blitar telah disemayamkan seorang tokoh Proklamator, yang disegani karena pemikiran-pemikiran dan ajaran-ajarannya harus diteladani,” ujarnya.
“Insyaallah kalau saya diberikan amanah, memimpin kota Blitar lagi. Saya akan menjaga marwah kota Blitar yang namanya mendunia sebagai kota Proklamator karena disemayamkannya sang penyambung lidah rakyat juga pendiri negeri ini tetap harum. Terus terang saya malu ketika mendengar ejekan yang diplesetkan kota Proklamator menjadi kota Koruptor. Maka dari itu saya dan pak Tjutjuk Sunario berjanji akan memulihkan nama baik Blitar dengan prestasi prestasi yang membanggakan,” sambung Santoso yang selalu dekat dengan wong cilik ini.
Dalam rangka membuat Kota Blitar berubah ke arah yang lebih baik dan yang lebih bermartabat, Santoso mengaku sudah 35 tahun berkecimpung di birokrasi Pemkot Blitar. Dimulai dari jabatan yang terendah sampai jabatan tertinggi sebagai Walikota, jadi lebih banyak pahit getirnya mengelola daerah 35 tahun cukup untuk memimpin Kota Blitar.
”Bila nanti saya diberikan amanah oleh masyarakat, Kota Blitar akan lebih maju dan lebih bermartabat untuk melakukan perubahan dan berdaya saing, maju dan berkesinambungan untuk rakyat Kota Blitar,” tutupnya. (jon)
