NGAWI, SMNNews.co.id – Komitmen Kabupaten Ngawi mengawal pendidikan berkualitas dan nyaman bagi anak didik, diharapkan tak hanya sekadar slogan.
Buktinya, ada 230 gedung SD di Ngawi rusak, dari kategori kerusakan sedang hingga parah. Jumlah ini mencapai hampir separuh dari seluruh gedung SD di Ngawi yang totalnya 475 lembaga.
“Hasil pendataan terakhir ya itu, ada 230 gedung SD yang rusak. Kerusakan sedang dan parah bisa diusulkan untuk dibiayai dari Dana Alokasi Khusus atau DAK,” ungkap Sumarsono, Kepala Dinas Pendidikan Ngawi.
Pembangunan gedung-gedung sekolah rusak itu menurut Sumarsono masih diusulkan dengan skema pembiayaan dari mulai APBD kabupaten, provinsi hingga APBN melalui DAK.
Baca Juga : Ratusan Siswa PAUD di Ngawi, Ikuti Lomba Mewarnai di Museum Trinil
“Mengenai rincian biaya yang dibutuhkan, kita belum bisa pastikan. Namun yang jelas ada 230 lembaga SD di Ngawi, yang terhitung rusak,” ungkap Sumarsono.
Kerusakan gedung sekolah di Ngawi selayaknya jadi perhatian. Gedung dapat rusak dan roboh sewaktu-waku serta membahayakan siswa.
Apalagi sebelumnya, pada Rabu malam, 20 Juli lalu, dua ruang di SDN Sidolaju 7 Kecamatan Widodaren ambruk. Tidak ada korban jiwa sebab bukan jam sekolah, kendati sehari-hari siswa sudah aktif melakukan kegiatan belajar mengajar di ruang itu.
Menurut keterangan seorang guru, meski bangunan terlihat masih layak, namun kondisi atap ternyata rapuh dan akhirnya roboh.
Baca Juga : Kasatlantas Polres Kota Madiun: Perlu Diingat, Parkir di badan Jalan Bisa Jadi Tersangka!
Hal ini juga dibenarkan Sumarsono, Kepala Dinas Pendidikan Ngawi. Dia mengakui sudah menggandeng Dinas PUPR melakukan kajian kelaikan gedung-gedung sekolah.
Bangunan di SDN Sidolaju 7 itu terlihat masih bagus. Tidak disangka ada kelemahan pada bagian atas. Dia juga berkilah pembangunan SD itu masuk usulan direhab, pada tahun 2023, namun sayangnya lebih dulu ambruk sebelum terlaksana. ***
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!