Ngawi, SMNNews.co.id – Sebanyak 11 pengusaha batik lokal di Ngawi ikut terlibat dalam Ngawi Batik Fashion Show (NBFS) 2019 yang rencananya dilaksanakan pada Sabtu, 5 Oktober 2019 mendatang.
Agenda Ngawi Batik Fashion Show 2019 itu sendiri diawali dengan gelaran konferensi pers di Pendapa Wedya Graha, Kamis (3/10/2019). Pertemuan dilakukan di Pendapa Wedya Graha dengan menghadirkan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar dan Putri Indonesia Jawa Timur, Bela Putri Eka Sandra. Acara NBFS 2019 itu sendiri dimaksudkan pula untuk mengangkat kerajinan batik khas Ngawi dan turut mempromosikan potensi wisata yang ada di daerah ini.
Para pengusaha batik Ngawi turut menyampaikan pertanyaan dan keluhannya terkait upaya pemkab setempat meningkatkan pamor batik lokal. Johan pemilik usaha batik Widi Nugraha, bahkan sampai menanyakan pada Putri Indonesia Jatim mengenai apa yang bisa diingat mengenai batik Ngawi yang langsung dijawab bahwa motif Trinil dan manusia purba adalah yang paling mudah dikenang mengenai batik Ngawi.
Sedangkan pengusaha batik lainnya meminta agar pemkab memberikan dorongan yang lebih baik pada usaha batik lokal. Pengadaan seragam batik anak sekolah atau pegawai, sampai saat ini justru dikerjasamakan dengan pengusaha luar daerah sehingga justru bertolak belakang dengan semangat memajukan batik Ngawi. “Saat ini ada 11 pengusaha batik di Ngawi yang mengklaim diri siap melayani kebutuhan masyarakat termasuk berproduksi secara masal,” tutur salah satu pengusaha.
Namun, hal ini dijelaskan oleh Wabup Ngawi, Ony Anwar, bahwa harga yang murah agar terjangkau secara masal bagi masyarakat menjadi salah satu pertimbangan penting dalam untuk batik seragam siswa. Hal ini ikut mendorong keterlibatan perusahaan besar yang sampai saat ini memang kebaradaannya baru ada di luar daerah. “Namun usulan mengenai dilibatkannya perusahaan batik Ngawi dalam produksi masal tentunya sangat bagus dan harus diperhatikan,” ujar Ony.
Ony juga mengemukakan, gelaran Ngawi Batik Fashion Show 2019 diharapkan akan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya dan makin mengenalkan batik khas Bumi Orek-orek ini ke dunia luar. “Besar harapan kami, di daerah Ngawi ini Batik juga dapat menjadi pelopor peningkatan ekonomi masyarakat di bidang ekonomi kreatif,” ungkap Ony.
Sedangkan Putri Indonesia Jatim, Bela Putri Eka Sandra, juga menyatakan senang hadir di Ngawi dan memberikan sejumlah tips agar duta-duta wisata dari Ngawi seperti khususnya Dimas-Diajeng, meningkatkan kemampuannya sehingga dapat membawa nama daerah dan mempromosikan pariwisatanya. “Jadi harus mengenali daerahnya dan juga potensi yang ada, brain, beauty dan behavior tentu harus dikedepankan,” ungkap Bela.
Agenda pertemuan bersama sejumlah pengusaha batik dan wartawan ini akhirnya ditutup dengan sesi pengambilan foto untuk Putri Indonesia Jawa Timur dan beberapa peserta lainnya. (ari)