NGAWI, SMNNews.co.id – Hitam tak selalu identik kesedihan. Itu dibuktikan oleh sejumlah pemuda yang menyungging senyum lebar di depan meja persegi. Duduk mengepung berderet gelas berisi cairan gelap.
Canda tawa berbaur aroma exelsa dan robusta menguar di udara. Sesekali tangan mengusap gawai sembari bergoyang menikmati musik di Ngawi Ekraf Festival, (28/7/2023).
Begitulah kebiasaan warga menikmati kopi tetap lestari, rutinitas sejak era kolonial. Tradisi itu telah jeli diintai generasi muda di Ngawi sebagai peluang usaha.
“Saat ini kedai kopi justru banyak digerakkan anak-anak muda, berkonsep kekinian dan perkembangannya makin signifikan,” ungkap Wiwin Purwaningsih, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Ngawi.
Trend usaha warung kopi dengan penyajian modern dan harga bersaing, marak di Bumi Ketonggo. Di tiap kecamatan warung kopi bertumbuh.
Gelaran festival kopi Ngawi juga kian bergairah. Jika tahun sebelumnya hanya terisi belasan gerai. Kini, sekitar 30 pengusaha muda berpartisipasi.
Kopi yang nikmat bahkan sudah ada yang dikemas per botol. Siap dibawa untuk disajikan baik panas maupun dingin.
Salah satu penikmat kopi malam itu adalah Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin. Dia mengingatkan agar mendaftarkan kreasi sajian kopi dari anak-anak muda Ngawi ini.
“Terkadang sibuk menangani bisnis, lupa melindungi kreasinya. Fasilitasi tentang pendaftaran hak kreatif ini bisa konsultasi ke Dispora setempat,” sarannya.
Agustin memuji generasi muda di Ngawi yang berani merintis dan mengelola usahanya sendiri. Bahkan tak menyerah meski terdampak pandemi.
“Perlu dicontoh dan diapresiasi serta didorong terus agar makin meningkat,” ujarnya.
Reza, salah satu pemilik usaha kopi di Ngawi, mengakui tak mudah menjalankan usaha ini. Namun dengan konsisten dan tak henti belajar, gerai kopinya kini mulai menemukan pangsa pasar.
“Tidak mudah memang, tapi juga bukan hal yang mustahil. Dulu susah saat merintis, kini kami punya enam barista,” ungkapnya.
Menyesap cairan hitam ini memang membawa sensasi tak terganti. Apalagi jika menikmatinya di Ngawi, daerah ujung terbarat Jawa Timur. Selain dapat menunda tidur, juga cocok untuk menuntaskan lembur. ***
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!