Tulungagung, SMNNews.co.id – Pandemi Covid-19 belum usai, Perkumpulan Warung dan Hiburan Tulungagung (Pawahita) ikut menghantam para pelaku usaha warung dan hiburan hingga alami penurunan 80 persen, Rabu (24/6).
Total anggota yaitu 65 orang pelaku usaha warung dan hiburan merupakan komunitas yang dinamakan Pawahita. Wilayah anggota mencangkup di Tulungagung saja. Ada beberapa anggota Pawahita lantaran covid-19 nyaris tutup.
Hal yang dihadapi para pelaku usaha khususnya warung kopi adalah daya beli pengunjung turun dan omzet menurun.
Ketua Perkumpulan Warung dan Hiburan Tulungagung Yono, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk segera mencairkan kompensasi yang sudah dijanjikan.
“Semua pelaku usaha warung kopi dan hiburan semakin kesulitan, karena uang mereka habis untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, sedangkan usahanya tidak bisa berjalan. Tak satupun anggota kami mendapat bantuan dari pemerintah.”
“Kami jenuh menunggu jawaban dari pemerintah, karena itu dipastikan akhir bulan Juni ini Pawahita akan Audensi dengan DPR,” tegas Yono.
Hal senada juga terucap dari seorang anggota Pawahita Sugeng Santoso, memiliki usaha warung kopi yang berada di Desa Kedungwaru Kecamatan Kedungwaru. Usaha miliknya nyaris nggoling. Enam karyawannya sudah dirumahkan, tinggal satu karyawan di warung miliknya.
“Dua motor sudah saya gadaikan, Warung kopi hiburan ini merupakan ladang hidup untuk anak istri saya. Tanggungan banyak pemasukan tidak ada. Tiap hari buka jam 10.00 pagi sampai jam 22.00 wib malam. Pelanggan yang datang mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.”
“Saya masih bertahan dengan kondisi seperti ini. Kami ini orang terdampak belum pernah didata dan berharap dapat bantuan dari pemerintah,” ungkap Sugeng Santoso. (Gusty Indh)