NGAWI, SMNNews.co.id – Mata remaja putra berusia 17 tahun, berkaca-kaca. Sejurus kemudian dia bersin dan mengeluarkan lenguhan. Sesekali dia menggelengkan kepala, sembari memijit-mijit hidungnya yang kemerahan.
“Aduh, diswab rasanya kayak begini, hidungku dimasuki alat sampai dalam sekali. Nggak enak,” keluh remaja berinisial MI itu.
MI adalah salah satu orang non ASN di Dinas Kesehatan Ngawi yang turut diswab. Dia bersama ibu, ayah dan neneknya turut menjadi peserta swab sebab sang kakak, seorang staf Dinkes, terkonfirmasi positif Covid-19.
Swab massal dilakukan di Dinkes Ngawi, pada Rabu (7/10/2020). Hal itu setelah Senin petang, Kadinkes Ngawi, Yudono, terkonfirmasi positif atas hasil swabnya.
Dinkes juga sudah menjadi salah satu klaster baru, sebab selain Yudono, beberapa orang terpapar, termasuk kakak MI tersebut.
“Kakaknya kan tinggal sama neneknya tapi sering diantar jemput adiknya ini, kemarin ada hasil positif ya kakaknya menangis, tapi saya tenangkan. Kita harus optimis bahwa bisa sembuh dari Covid-19,” ujar ibu MI.
Sang kakak, berinisial SD, yang akhirnya meminta keluarganya mengikuti swab di kantor Dinkes, agar tidak khawatir dan menebak-nebak. Keluarga ini juga diminta mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari ke depan.
Swab di Dinas Kesehatan secara total mencapai 171 orang. Kabag Umum Dinkes Ngawi, Wedhis Swiyantini menyatakan, seluruh pegawai Dinkes akhirnya diswab dan bukan hanya rapid.
“Setelah Pak Kadin terkonfirmasi positif Covid-19, ini memang langkah antisipasi kami, akhirnya ya semua diswab. Selain pada seluruh pegawai, juga dilakukan pada mereka yang memiliki riwayat kontak erat,” ungkapnya.
Sampai kini, angka positif Covid di Ngawi terus menunjukkan peningkatan. Masyarakat pun diharapkan peduli pada pencegahan penularan Covid-19 dengan disiplin menerapkan protokoler kesehatan (protkes).
Penerapan protkes diantaranya dengan rajin mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak dan memakai masker secara benar. (ari)