NGAWI, SMNNews.co.id – Sebuah tenda darurat didirikan di halaman depan RS Widodo, Selasa (6/7/2021).
Tenda itu berkapasitas 10 orang, ditambah dua bed cadangan di depan IGD. Pendirian tenda darurat ini karena rumah sakit sudah kehabisan ruangan untuk merawat pasien Covid-19.
Kabid Pelayanan Medis RS Widodo, Herri Mustadi, menuturkan, saat ini Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Widodo sudah menampung 11 orang pasien Covid-19 sedangkan ruang isolasi sudah penuh juga dengan belasan orang pasien.
“Rencananya, tenda darurat akan kita gunakan untuk merawat pasien Covid-19. Sehingga IGD akan kembali ke fungsinya sebagai instalasi untuk kedaruratan pasien,” ungkap Herri.
Tenda darurat yang baru didirikan itu, masih harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk toilet dan pembatas agar tidak terganggu lalu lalang pengunjung. Letaknya yang ada di halaman depan memang menjadikannya mudah untuk dilihat umum, sehingga harus diantisipasi.
“Nanti akan ada pembatas agar tak terganggu dengan lalu lalang orang. Kami juga sangat butuhkan antisipasi oksigen, termasuk nanti untuk yang ada di tenda darurat ini,” ujar Herri Mustadi.
Sebagai seorang dokter, Herri juga mengingatkan agar masyarakat menjaga diri tidak tertular Covid-19 dengan taat prokes, mengingat fasilitas kesehatan kian kehabisan ruang untuk merawat.
“Ini bukan menakuti masyarakat, tapi lebih baik mencegah daripada berobat. Saya lima menit saja bertugas sudah menerima dua pasien. Rata-rata dibawa ke rumah sakit sudah dalam gangguan sesak nafas dengan saturasi di bawah 80,” ungkapnya.
Sembari menunggu kelengkapan fasilitas di tenda darurat, tempat itu kini dimanfaatkan untuk ruang transit sementara bagi pasien, sebelum mendapatkan kamar perawatan.
“Kami prediksi tak akan lama lagi sudah bisa lengkap fasilitasnya. Pasien Covid-19 dari IGD segera bisa dipindah ke sini,” ujarnya.
Selain ruang rawat yang harus ditopang tenda darurat, RS Widodo juga mulai mengantisipasi kekurangan oksigen. Sudah ada pasokan tambahan sekitar 80 tabung baru sampai Selasa sore. Sedangkan untuk pengisian oksigen, ada kerjasama dengan Lanud Iswahyudi sampai batas 20 tabung sehari.
“Bantuan oksigen ini cukup berarti bagi kami. Karena kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19 itu tinggi. Sorang pasien minimal membutuhkan 2 tabung oksigen per hari, bahkan bisa lebih, bila gangguan berat,” katanya. (ari)